Berita Kota Kupang Hari Ini

"Lapak" Prostotusi Online di Kota Kupang, Tarif Hingga Jutaan Rupiah Sekali Buka

perkembangan era digitalisasi kini mulai meninggalkan cara-cara tradisional untuk mempermudah segala aktifitas manusia, begitu juga bisnis prostitusi

Editor: Ferry Ndoen
Sriwijaya Post
Ilustrasi - Sebuah kisah cinta terlarang 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -         Perkembangan era digitalisasi kini mulai meninggalkan cara-cara tradisional untuk mempermudah segala aktifitas manusia, begitu juga bisnis prostitusi online yang mulai bergeser dari rumah ke aplikasi yang tersedia di andorid.  

Bisnis ini, bisa dikatakan telah merambah hingga ke pelosok Nusantara, termaksud kota Kupang yang mulai terjerumus ke dalam bisnis esek-esek dengan memanfaatkan kecanggihan andorid. 

Dari hasil penelusuran media ini melalui sebuah aplikasi bernama MC, "lapak" Pekerja Seks Komersial (PSK) membuka layanan bertarif hingga jutaan rupiah per satu kali "makan".  

Hasil ngobrol bersama seorang pekerja berinsial J, diketahui ia telah menjalankan usaha ini sejak dua tahun lalu. Ia merupakan warga dari salah satu kabupaten di  Nusa Tenggara Timur dan kini menetap di kota Kupang. 

Ia menceritakan, sejak awal dirinya melayani para pengguna jasa melalui layanan telepon seluler, namun ketika mengenal layanan aplikasi ini, ia kemudian menggunakan aplikasi tersebut agar menjaga privasinya. 

Ia beralasan, menjalankan usaha ini lantaran depresi dengan kondisi kehidupannya. Untuk tarif, J biasa mematok harga dari 300 ribu hingga 1 juta rupiah per satu kali dan untuk satu orang. 

"Beta (saya) biasa buka jam 2 siang hingga jam 3 pagi" katanya, ketika di ajak bertemu pada Kamis (18/3/2021) di salah satu kafe di kota Kupang. 

Selain J, pekerja lainnya yang berhasil di ajak ngobrol berinisial  MS alias Mell, yang menjalankan bisnis tersebut menggunakan seorang mucikari. Dirinya memasang tarif untuk satu orang dengan harga di atas 750 per dua jam. Biaya tersebut, telah terhitung dengan biaya tempat. 

"Hubungi penanggungjawab aku duli, ikuti saja penjelasannya. Bilang aja mau ketemu BO (boking open) MS gitu" sebut MS dalam obrolan pada Sabtu (20/3/2021). 

Aplkiasi MC ini merupakan salah satu aplikasi yang cukup baik, bila digunakan untuk berkomunikasi layaknya hal baik.

Bisnis prostitusi di kota Kupang ini tidak hanya ditemukan di media online dan di lokalisasi, namun beberapa tempat bermantelkan jasa pijat tradisional (Pitrad) juga memberi pelayanan plus-plus. 

" Harganya 150 ribu sampai 500 ribu. Pelanggan dari warga kota Kupang, biasa ramai di awal bulan" kata CC, seorang pekerja di tempat Pitrad ketika di hubungi (14/3/2021) lalu. 

Niat Pemerintah untuk menutup tempat lokalisasi, justru malah menyuburkan praktik prostitusi online di Kota Kupang.

Persoalan ini menjadi tantangan bagi pemerintah dan pihak Kepolisian untuk menertibkan berbagai tempat hiburan malam, maupun penginapan dan hotel-hotel yang biasa digunakan untuk bertransaksi dengan lelaki hidung belang.
(Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi).

Ilustrasi Prostitusi.
Ilustrasi Prostitusi. (Tribunnews/net)

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved