Victoria Sesalkan TKBM Labuan Bajo yang Belum Punya Asuransi

Kakinya remuk, namun tidak mendapat asuransi perawatan dari rumah sakit setempat karena belum memiliki BPJS.

Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Victoria Wewo, S.H. 

Victoria Sesalkan TKBM Labuan Bajo yang Belum Punya Asuransi

POS-KUPANG.COM| KUPANG -- Wakil Bendara Pengurus Pusat Induk Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Indonesia, Victoria Wewo, S.H, menyesalkan pengurus Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Labuan Bajo, Manggarai Barat yang belum mengurus asuransi baik BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan bagi karyawan setempat.

Victoria mengatakan hal ini dalam percakapan dengan Pos-Kupang.com di Pelabuhan Tenau, Kupang, Jumat (19/3/2021).

Sebelumnya diberitakan, Dominikus, seorang buruh yang tergabung dalam TKBM Labuan Bajo mengalami cedera berat ketika sedang bekerja. Kakinya remuk, namun tidak mendapat asuransi perawatan dari rumah sakit setempat karena belum memiliki BPJS.

Padahal pengurus TKBM Labuan Bajo sudah bersepakat bersama BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan setempat untuk segera mengasuransikan semua TKBM. Di sisi lain, setiap bulan para TKBM selalu menyisihkan/menyetor dana untuk kepentinan asuransi itu.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Mabar, Charles Angliwarman menyoroti kasus ini. Ia menyesalkan pengurus TKBM Labuan Bajo yang tak serius melindungi tenaga kerja melalui BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

Menurut Victoria, kasus yang menimpa buruh di Pelabuhan Labuan Bajo, ini punya dua kemungkinan. Pertama, pengurus tak serius, kedua, buruh tak serius pula mengurus dirinya.

“Karena untuk mengurus para buruh, pengurus membutuhkan data seperti kartu tanda penduduk (KTP) maupun kartu keluarga (KK),” katanya.

Tapi, yang namanya pengurus, “ Kita diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk mengurus TKBM. Tugas kita untuk terus memantau, mengontrol dan mengingatkan mereka. Maaf, kalau buruh tak diperhatikan artinya menjadi kesalahan pengurus. “

Victoria mengatakan, yang namanya pengurus bukan bos, tapi menjadi buruhnya buruh. Mereka kata dia, secara tak langsung meminta pengurus TKBM untuk kembali mengurus mereka.

“Apa yang kurang dari mereka pengurus wajib mengingatkan untuk segera melengkapi. Apalagi jika dana sudah tersedia,” kata Ketua TKBM Pelabuhan Tenau, Kupang ini.

Dalam kasus Labuan Bajo, Victoria membaca dari berita-berita online menyebutkan bahwa
semua buruh belum didata oleh pengurus. Kondisi ini sangat disayangkan karena buruh akan menjadi korban.

Sebab kata dia, jika data buruh sudah ada maka proses selanjutnya di BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sangat cepat. Kecuali menunggu kartu bagi kepesertaan membutuhkan sedikit waktu.

Ia memahami para pengurus TKBM Labuan Bajo adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tentu masih fokus dengan pekerjaan utamanya.

Ia menyampaikan proficiat kepada pengurus TKBM Labuan Bajo yag sudah terbentuk beberapa waktu lalu. Beberapa pengalaman itu kata dia, dapat menjadi pelajaran bagi pengurus untuk menatanya lebih baik lagi.

Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan Terapung di Sungai Noelmina

Baca juga: Produksi Garam PT IDK Belum Diangkut Keluar Malaka

Baca juga: Petani Sorgum di Ende Minim Perhatian Pemerintah, April Panen Dinas Pertanian Rencana Pantau

Belajar adalah cara terbaik untuk keluar dari kesulitan-kesulitan. Contoh, pengurus TKBM Atapupu, Belu, selalu melakukan studi banding atau datang ke TKBM Tenau untuk mempelajari banyak hal. (Laporan Reporter POS-KUPANG,COM, Paul Burin)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved