Di Kabupaten TTS, Saluran Irigasi Bena Ambruk Sepanjang 13 Meter ?

Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota

POS-KUPANG.COM | SOE - Saluran Irigasi Primer daerah irigasi Bena sepanjang 13 meter, tepatnya di Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan ambruk. Ambruknya saluran irigasi tersebut disebabkan karen adanya pergerakan tanah yang dipicu tingginya intensitas hujan beberapa Minggu terakhir. 

" Kejadian ambruknya saluran irigasi tersebut terjadi pada Senin (15/3/2021) lalu," ungkap Rony kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (21/3/2021) via pesan WhatsApp.

Usai mendapat informasi ambruknya saluran tersebut lanjut Rony, Petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) langsung merespon degan turun ke lokasi guna melihat kondisi saluran yang ambruk. Petugas OP langsung berkoordinasi dengan Manajer Irigasi guna melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas PUPR Propinsi NTT guna mendapatkan rekomendasi penanganan. Pasalnya Daerah Irigasi (DI) Bena  merupakan Kewenangan pemerintah Pusat. 

Selain melaporkan ke Dinas PUPR Propinsi NTT dikatakan Rony, pihaknya juga  berkoordinasi dengan Camat Amanuban Selatan, Ketua IP3A dan P3A untuk selanjutnya menghentikan air irigasi sementara guna dilakukan perbaikan secepatnya.

" Dalam Perbaikan saluran DI Bena kita melibatkan petani pesawahan yang ada dekat lokasi kerusakan. Saat ini kerusakan saluran irigasi sudah kita perbaiki dan air sudah kembali disalurkan ke area persawahan masyarakat," ujarnya. 

Untuk diketahui, saluran irigasi DI Bena melayani kebutuhan air untuk area persawahan masyarakat di Desa Linamnutu, Bena dan Pollilo seluas 2.728,5 Ha. Saat ini area tersebut sudah ditanami padi dan ditargetkan akan mulai panen padi Mei mendatang. (din)

Baca juga: Sikapi Kasus Internet Desa, Komisi 1 Panggil PMD, Inspektorat dan Tatapem

Nampak saluran primer DI Bena, di Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan Ambruk