Militer Eksis di Tangan Prabowo, Luncurkan Pesawat CN235-220 MPA, Spesifikasinya Bikin Merinding
Militer Indonesia Eksis di Tangan Prabowo Subianto, Kini Luncurkan Pesawat CN235-220 MPA, Spesifikasinya Bikin Merinding
POS-KUPANG.COM - Militer Indonesia Makin Eksis di Tangan Prabowo Subianto, Kini Luncurkan Pesawat CN235-220 MPA, Spesifikasinya Bikin Merinding
Militer Indonesia di bawah pengawasan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto makin berkembang.
Salah satu progres perkembangannya adalah diciptakannya pesawat karya anak bangsa CN235-220 MPA .
Baca juga: ZODIAK BESOK Minggu 21 Maret 2021, Libra, Cancer, Scorpio & Capricorn Dapat Masalah, Pisces?
Baca juga: Ngaku Wartawan Ingin Liput Sidang Rizieq Shihab, Neno Warisman Malah Sebut Nama Gisel, Kenapa?
Baca juga: Jatuh 3 Kali Naiki Tangga Air Force One, Joe Biden Dikhawatirkan Derita Penyakit Berbahaya Ini, Apa?
Baca juga: Ngotot Minta Jokowi 3 Periode, Arief Poyuono Sampai Ingin Tampar dan Jerumuskan Jokowi, Kok Bisa?
Bahkan kini pesawat tersebut telah dibeli oleh Angkatan Udara Republik Senegal.
Melansir dari Kompas.com, acara serah terima tersebut di lakukan di Hanggar Fixed Wing PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PT DI, Bandung, Jawa Barat Kamis (18/3/2021).
Prabowo mengatakan, penyerahan ini patut dibanggakan karena ini merupakan pesawat ketiga yang dibeli Senegal.

"PT DI adalah kebanggaan bagi Indonesia. PT DI adalah harapan bangsa Indonesia, kita sangat membutuhkan teknologi kedirgantaraan, aerospace industry. Ini adalah industri masa depan. Industri yang paling sulit dan yang paling canggih," ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Kamis (18/3/2021).
Prabowo mengatakan, PT DI sebenarnya pernah jadi pelopor dalam kebangkitan industri Indonesia pada dekade 90-an.
Tetapi, akibat dinamika politik dunia saat itu, arah pengembangan PT DI mengalami rintangan.
Baca juga: ZODIAK BESOK Minggu 21 Maret 2021, Libra, Cancer, Scorpio & Capricorn Dapat Masalah, Pisces?
Baca juga: Ngaku Wartawan Ingin Liput Sidang Rizieq Shihab, Neno Warisman Malah Sebut Nama Gisel, Kenapa?
Baca juga: Ngotot Minta Jokowi 3 Periode, Arief Poyuono Sampai Ingin Tampar dan Jerumuskan Jokowi, Kok Bisa?
Namun demikian, kata Prabowo, kondisi saat ini patut disyukuri karena tantangan selama 20 tahun terakhir ini membuat PT DI berhasil bertahan.
Bahkan, PT DI berhasil untuk menjual produk pesawat dan helikopternya. Karena itu, Kementerian Pertahanan bertekad agar PT DI dapat bangkit kembali ke tempat semula.
PT Dirgantara Indonesia (DI) berhasil menyelesaikan pembuatan satu unit pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal).
Sesuai kontrak, setelah dilakukan beberapa kali uji terbang, PT DI mengirimkan pesawat tersebut ke Khatmandu, Nepal, Rabu (30/10/2019).
Direktur Utama PT DI, Elfien Goentoro mengatakan pengiriman pesawat tersebut dilakukan dengan cara diterbangkan dengan mengambil rute Medan, Yangon, Dhaka, Khatmandu.
Lantas, bagaimana spesifikasi pesawat CN235-220 tersebut? Dilansir dari indonesian-aerospace.com, pesawat jenis CN235-220 adalah jenis pesawat angkut militer.
Pesawat tersebut telah mengalami berbagai peningkatan berkesinambungan dalam desain, dan aplikasi teknologi.
Selain itu, metode pembuatan untuk memenuhi standar kualitas tertinggi serta persyaratan operasional yang menuntut untuk berbagai lingkungan yang menantang.
Pengamat penerbangan Alvin Lie mengungkapkan, pesawat CN235-220 adalah pesawat multi fungsi. Selain itu, menurut dia CN235-220 mudah diubah konfigurasinya.
Baca juga: ZODIAK BESOK Minggu 21 Maret 2021, Libra, Cancer, Scorpio & Capricorn Dapat Masalah, Pisces?
Baca juga: Ngaku Wartawan Ingin Liput Sidang Rizieq Shihab, Neno Warisman Malah Sebut Nama Gisel, Kenapa?
Baca juga: Ngotot Minta Jokowi 3 Periode, Arief Poyuono Sampai Ingin Tampar dan Jerumuskan Jokowi, Kok Bisa?
"Bisa juga untuk angkut kargo dan angkut penumpang," ujar Alvin kepada Kompas.com, Rabu (30/10/2019).
"Pesawat model ini mampu take off dan landing di landasan pacu non-aspal," sambung dia. Alvin menuturkan, CN235-220 termasuk pesawat yang tangguh, bandel, serta mudah perawatannya.
Pada bagian ujung belakang, dapat dibuka sebagai Ramp Door, layaknya pintu untuk memasukkan kendaraan ke dalam kapal Ro–Ro ataupun jenis kapal lain yang mengangkut kendaraan.
"Cocok juga untuk penerjunan pasukan," jelas dia.
Fitur
Menampung 49 tentara atau 34 pasukan terjun payung
Konsep bodi lebar dan kabin bertekanan
Teknologi sayap tinggi untuk pengangkatan yang lebih tinggi dan hambatan yang lebih rendah
Kinerja take-off dan Landing (STOL) singkat
Lepas landas dan mendarat di landasan tak beraspal
Bongkar muat yang mudah melalui pintu ramp belakang
Misi fleksibilitas tinggi dan konfigurasi perubahan cepat
Teknologi dek penerbangan canggih
Desain yang kuat
Keandalan tinggi dan perawatan mudah
Konsumsi bahan bakar ekonomis
Kegunaan
Baca juga: ZODIAK BESOK Minggu 21 Maret 2021, Libra, Cancer, Scorpio & Capricorn Dapat Masalah, Pisces?
Baca juga: Ngaku Wartawan Ingin Liput Sidang Rizieq Shihab, Neno Warisman Malah Sebut Nama Gisel, Kenapa?
Baca juga: Aib SBY di Demokrat Dikuliti Hingga Akar Sosok Ini Blak-blakkan Ungkap Skenario Busuk Ayah AHY, Apa?
Transportasi Pasukan
Menjatuhkan Paratroop
Pesawat Patroli Maritim
Peperangan Anti Kapal Selam
Transportasi Barang / Logistik
Evakuasi medis
Pengiriman Udara
VVIP/VIP
Performa
Maksimal berat saat lepas landas: 16.500 Kg
Maksimal berat Pendaratan: 16.500 Kg
Maksimal berat Bahan Bakar Nol: 15.400 Kg
Maksimal berat muatan: 5.200 Kg
Kecepatan jelajah maksimum: 237 Kts
Kecepatan jelajah ekonomis: 169 Kts
Maksimal batas tertinggi: 25.000 kaki
Kisaran dengan maksimal Muatan 5.200 kg*: 414 NM
Kisaran dengan maksimal bahan bakar*: 2.110 NM
Jarak maksimum pesawat dapat terbang*: 2.293 NM
*Dengan cadangan bahan bakar 45 menit
Tenaga
Baca juga: ZODIAK BESOK Minggu 21 Maret 2021, Libra, Cancer, Scorpio & Capricorn Dapat Masalah, Pisces?
Baca juga: Ngaku Wartawan Ingin Liput Sidang Rizieq Shihab, Neno Warisman Malah Sebut Nama Gisel, Kenapa?
Mesin: Didukung oleh dua (2) General Electric CT7-9C dengan masing-masing 1.750 SHP (1.870 SHP dengan APR).
Baling-baling: Dua (2) baling-baling Hamilton standar HS 14 RF-21 baling-baling
(*)