Berita Manggarai Barat
Terkendala Persoalan Infrastruktur, Warga di Desa Persiapan Warloka Pesisir Harap 'AJAL'
Persoalan infrastruktur masih membelit ratusan kepala keluarga di Desa Persiapan Warloka Pesisir, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mangga
Terkait listrik, berdasarkan informasi yang dihimpunnya, desa yang dimekarkan dari desa induk, Desa Warloka itu telah menjadi area yang akan dibangun jaringan listrik dan akan dialiri listrik.
"Kami berharap dan mendorong PLN untuk senantiasa berpikir soal keberadaan kampung Warloka, karena kampung ini sangat padat juga dan kebutuhan akan sumber energi listrik sangat tinggi," tegas Sewardgading yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Mabar ini.
Kebutuhan akan listrik, lanjut dia, sangat dibutuhkan untuk peningkatan akses layanan kesehatan, pendidikan dan ekonomi dari masyarakat.
"Terlebih dengan kebiasaan masyarakat yang sudah pakai rice cooker. Apalagi mereka dekat dengan zona kawasan (zona pemanfaatan Taman Nasional Komodo), jangan sampai tingkat kebutuhan kayu bakar yang tinggi memaksa masyarakat untuk masuk daerah kawasan (untuk mencari kayu bakar)," katanya.
Menurutnya, jaringan listrik terpantau telah berada di Cumbi, Desa Warloka. Sehingga, sangat dimungkinkan untuk masyarakat segera mendapatkan listrik.
Lebih lanjut, untuk akses jalab, menurut Sewardgading yang juga Ketua DPC PKB Mabar ini, selama 3 tahun terakhir ini, Pemda Mabar bersama DPRD Kabupaten Mabar telah menganggarkan dana untuk peningkatan infrastruktur serta pembangunan jembatan di daerah itu.
Pengganggaran sempat terkendala karena recofusing anggaran demi penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Mabar.
Namun demikian, dalam tahun anggaran 2021 ini, telah dianggarkan Rp 1 milyar lebih untuk peningkatan infrastruktur dan jalan ke Desa Persiapan Warloka Pesisir.
"Kami percaya Rp 1 milyar lebih ini mungkin belum bisa merampungkan secara total hingga Desa Warloka, namun kami bisa diselesaikan dalam satu atau dua tahun anggaran ke depan," katanya.
Lebih lanjut, untuk kebutuhan air bersih yang sulit, Sewargading menilai, kondisi masyarakat tersebut sangat memprihatikan.
Beberapa tahun lalu, lanjut dia, telah dianggarkan untuk penyelesaian masalah krisis air dalam APBD Perubahan.
Namun, tidak dapat direalisasikan karena debit air di sumber mata air yang ada sangat kecil.
Sementara itu, debit air cukup besar dan dirasa mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat berada di desa tetangga, Desa Tiwu Nampar.
Namun, membutuhkan anggaran hingga belasan miliar untuk pengelolaan dan distribusi air bersih hingga ke Desa Persiapan Warloka Pesisir.
"Yang bisa itu sumber air di Desa Tiwu Nampar, di sebelah Desa Warloka. Kami hitung-hitungan, kalau pemerintah bisa anggarkan hingga belasan milyar, maka air itu bisa sampai ke Desa Warloka, khususnya Desa Warloka Pesisir," katanya.