Berita NTT Terkini
Peresmian Bandara Pantar Alor Buka Lintasan Penerbangan Baru
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandar Udara Pantar yang terletak di Kabir, Pantar Kabupaten Alor NTT pada Kamis (18/3) pagi. Peresmian it
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
Peresmian Bandara Pantar Alor Buka Lintasan Penerbangan Baru
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandar Udara Pantar yang terletak di Kabir, Pantar Kabupaten Alor NTT pada Kamis (18/3) pagi. Peresmian itu dilaksanakan secara virtual dari Bandar Udara Toraja di Kabupaten Tanah Toraja Provinsi Sulawesi Selatan sekira pukul 11.25 Wita.
Atas peresmian itu, pemerintah bersama masyarakat Provinsi NTT menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Kepada POS-KUPANG.COM, Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka menyebut Presiden Jokowi menaruh perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur perhubungan di wilayah NTT.
Isyak menjelasakan, sebagai wilayah dengan kategori terluar 3TP atau Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan, Pulau Pantar di Kabupaten Alor mendapatkan akses infrastruktur perhubungan baik laut maupun udara. Sebelum meresmikan Bandar Udara Pantar, telah selesai dilakukan pembangunan pelabuhan penyeberangan Ferry di Bakalan yang telah diuji sandar pada 5 Maret 2021 lalu.
"Sudah selayaknya kita menghaturkan terima kasih kepada bapak Presiden Jokowi yang sangat menaruh perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur khususnya di bidang transportasi di wilayah NTT," ujar Isyak Nuka, Kamis (18/3).
Dengan adanya peresmian Bandara Pantar di Kabir Kabupaten Alor, oleh Presiden Jokowi, terang Isyak, tentu memberikan kegembiraan kepada seluruh masyarakat di NTT khususnya di Pulau Pantar Kabupaten Alor yang nantinya memiliki alternatif pilihan untuk keluar atau masuk ke Pulau Pantar untuk berbagai keperluan baik bisnis ekonomi, perdagangan, pariwisata maupun sosial budaya.
Isyak menjelaskan, dengan jumlah 15 buah bandara - setelah diresmikan Bandara Pantar, maka akan membuka ruang lebih luas untuk adanya lintasan penerbangan baru yang akan memberi konektivitas udara di berbagai wilayah kepulauan NTT.
Bandar Udara Pantar dibangun dengan panjang landasan 900 meter lebar 30 meter dan dapat didarati pesawat jenis Grand Caravan/DHC-6 seperti yang dimiliki Dimonim Air maupun Susi Air. Selain itu bandara ini memiliki terminal penumpang dengan luas 800 M2 dengan kapasitas 36.000 penumpang/tahun.
Pembangunan bandara dimulai tahun 2014 dan diselesaikan tahun 2019 dengan total biaya Rp103.919.620.000 atau Rp. 104 miliar. (hh)
Baca juga: Pasca Putusan MK, KPU Persiapkan Penetapan Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Terpilih Belu-Malaka
