Berita NTT Terkini
Gelar Nobar, AML Kupang Apresiasi Karya Film Bajo Karya Ruang Seni Pertunjukan Lembata
Gelar nonton bareng, AML Kupang apresiasi karya film Bajo karya ruang seni pertunjukan Lembata
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Gelar nonton bareng, AML Kupang apresiasi karya film Bajo karya ruang seni pertunjukan Lembata
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Asosiasi Mahasiswa Lembata Kupang ( AML Kupang) menggelar nonton bareng dan diskusi sebuah karya film dari ruang seni pertunjukan yang berjudul "BAJO" (Sebuah Perjalanan, Cinta & Lautan) pada Kamis (18/3/2021) bertempat di Sekretariat AML Kupang.
Nonton bareng dan diskusi Film ini digelar oleh Badan Pengurus Bidang Seni dan Budaya dengan tujuan untuk mendukung karya anak muda Lembata serta menambah wawasan mengenai budaya dari suku Bajo yang sudah cukup lama mendiami pulau Lembata.
Baca juga: Warga Diminta Melapor Jika Ada Oknum Jaksa Minta Imbalan
Sesuai dengan judulnya, film yang mengangkat kisah perjalan suku Bajo dari Meko, pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur sampai ke pulau Lembata ini memang sarat akan pesan budaya dan sejarah.
Ketua Bidang Seni dan Budaya AML Kupang, Mariano S.S. Rikan menyampaikan apresiasinya kepada anak muda Lembata yang tergabung dalam Ruang Seni Pertunjukan yang telah menciptakan sebuah karya berupa film yang sarat akan pesan budaya dan sejarah.
Baca juga: Jamsostek NTT Gandeng Perisai Optimalkan Jaminan Sosial bagi Pekerja Mandiri Desa di TTU
"Saya sangat mengapresiasi karya film ini," ungkap Mariano, dalam keterangan tertulis kepada Pos Kupang, Jumat (19/3/2021).
Karya ini menjadi salah satu bukti konkret bahwa anak muda Lembata memiliki potensi yang cukup besar dalam mengekspresikan karya seni yang dimiliki.
Kata Mariano, hal-hal positif seperti ini patut dijadikan contoh untuk kalangan muda-mudi Lembata dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya terutama dalam upaya pengembangan seni dan kebudayaan.
"Saya berharap bahwa apa yang telah dilakukan oleh anak muda Lembata yang tergabung dalam Ruang Seni Pertunjukan ini perlu untuk terus dilanjutkan dan dikembangkan," katanya.
Dia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus memberikan dukungan kepada anak muda Lembata agar mereka mampu untuk terus berkarya bagi kepentingan kebudayaan di Lewotana ini.
Salah seorang anggota AML Kupang yang ikut dalam kegiatan ini, Yolan Manuk menyampaikan film ini adalah sebuah karya yang sarat akan makna.
Lewat Film ini kehidupan kebudayaan dan pola hidup masyarakat Suku Bajo ditampilkan ke publik sebagai suatu unsur kebudayaan yang juga turut dilestarikan.
Dalam film ini, diperlihatkan Suku Bajo sebagai suku minoritas ini sering kali mendapat stigma buruk dari masyarakat sekitar.
Karya ini menurutnya ingin menyadarkan bahwa semua masyarakat bisa saling menghargai dan menjaga toleransi antar sesama umat beragama, suku dan ras dalam kehidupan kemasyarakatan.
"Besar harapan saya agar ke depannya semua elemen terutama kelompok muda terus memperkenalkan budaya dan tradisi baik lewat film, teater maupun karya lainnya," pungkas Yolan.
Mewakili Ketua Umum dan seluruh anggota, Sekretaris Umum AML Kupang, Theodorus Lazaren menyampaikan apresiasi kepada Ruang Seni Pertunjukan Lembata yang mampu menghasilkan sebuah karya berupa film yang mengangkat kisah tentang Perjalanan Suku Bajo dari Meko, Pulau Adonara Flores Timur ke pulau Lembata.
Hal ini juga menunjukkan bahwa di tengah tantangan arus modernisasi orang muda Lembata memiliki kepedulian besar dalam keikutsertaan untuk memperkenalkan dan merawat kebudayaan serta tradisi yang ada di Lewotana kemudian dituangkan dalam sebuah karya berupa film.
"Sudah sepatutnya kita sebagai sesama orang muda saling memberikan dukungan, bahu-membahu menopang satu sama lain, untuk itu AML Kupang menggelar nonton bareng dan diskusi ini sebagai salah satu bentuk dukungan dan apresiasi terhadap setiap karya yang dibuat oleh anak muda Lembata," katanya.
Theodorus berharap setiap bentuk karya dari kelompok muda Lewotana mesti didukung berbagai pihak termasuk Pemerintah Daerah. Jika merujuk pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pemajuan Kebudayaan, semua elemen harus saling mendukung dalam rangka pemajuan kebudayaan nasional.
AML Kupang berharap semua elemen mampu bersinergi kedepannya dalam mengupayakan langkah strategis dalam pemajuan kebudayaan melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan agar dapat mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
AML Kupang juga sebagai organisasi mahasiswa Lembata akan terus berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan budaya itu sendiri dalam berbagai aktivitas keorganisasian. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)