Berita NTT Terkini

Sanggar Suara Perempuan dan BFWD Gelar Latih Bedah Anggaran Responsif Gender

Sanggar Suara Perempuan dan Brot Fur Die Welt ( BFWD) melaksanakan pelatihan bedah anggaran responsif gender bagi pemerintah

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
Sanggar Suara Perempuan dan Brot Fur Die Welt (BFWD) gelar pelatihan bedah anggaran responsif gender bagi pemerintah dan Badan Perwakilan Desa (BPD) yang ada di wilayah Kabupaten Kupang selama tiga hari. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sanggar Suara Perempuan dan Brot Fur Die Welt ( BFWD) melaksanakan pelatihan bedah anggaran responsif gender bagi pemerintah dan Badan Perwakilan Desa ( BPD) yang ada di wilayah Kabupaten Kupang selama tiga hari.

Kegiatan yang berlangsung di Neo Aston (17-19/3) dalam rangka meningkatkan pemahaman bagi pemerintah desa dan perwakilan desa terhadap anggaran yang responsif gender.

Direktris Rumah Perempuan Kupang, Libby Sinlaeloe mengatakan, selain itu untuk mengetahui sejauhmana Anggaran Pembangunan dan Belanja desa ( APBdes) yang responsif gender.

Baca juga: Jembatan Rp 373 Juta Hubungkan Dua Kampung di Ende, Pelajar Senang Tak Dihadang Banjir

Dalam berbagai dimensi kehidupan, kata Libby, terutama dimensi anggaran yang dikelola oleh pemerintah terhadap pemenuhan kehidupan masyarakatnya diharapkan gender presprektif sebagai acuan pengambilan kebijakan, baik level pusat maupun level desa untuk memastikan lahirnya kebijakan responsif gender.

Hal ini, lanjutnya, meminimalisir adanya program dan anggaran yang mendeskrisminasi kelompok masyarakat tertentu baik perempuan maupun kelompok rentan lainya.

Baca juga: Sarwendah: Stop Momongan

Ia menambahkan rumah perempuan menyadari bahwa penting untuk mengkaji produk anggaran tingkat desa pada wilayah dampingan apakah sudah sesuai dengan mandat Inpres No.9 tahun 2000 tentang pengarustamaan gender dalam pembangunan nasional dan seperti apa mandat ini diterjemahkan dalam anggaran tingkat desa.

Salah satu peserta kegiatan Kepala Desa Baumata Barat, Wem Taopan mengaku kegiatan ini sangat bagus dalam mendorong pasrtisipasi gender (kaum perempuan) untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan di tingkat desa.

"Kami berharap melalui kegiatan ini kiranya adanya pendampingan dari lembaga penyelenggara kegiatan dapat memberikan sosialisasi guna dapat membuka pemahaman masyarakat," tuturnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved