Berita China

Mengejutkan, China dan Rusia Ternyata Diramal Bakal Bersatu & Jadi Musuh Amerika Gegera Ini, Apa?

Mengejutkan, China dan Rusia Ternyata Diramal Bakal Bersatu & Jadi Musuh Amerika Gegera Ini, Apa?

Editor: maria anitoda
AFP via Kompas.com
Mengejutkan, China dan Rusia Ternyata Diramal Bakal Bersatu & Jadi Musuh Amerika Gegera Ini, Apa? 

POS-KUPANG.COM - Mengejutkan, China dan Rusia Ternyata Diramal Bakal Bersatu & Jadi Musuh Amerika Gegera Ini, Apa?

Banyak pengamat di seluruh dunia percaya bahwa konfrontasi antara dua negara adidaya Rusia-Amerika Serikat (AS) ini sama tegangnya dengan era Perang Dingin.

Di sisi lain, AS juga berkonflik dengan China atas Laut China Selatan dan masalah Taiwan.

Baca juga: Pria 35 Tahun di Kupang Setubuhi Anak Dibawa Umur, Pelaku Residivis yang Merupakan Tetangga Korban

Baca juga: MK Tolak Seluruh Permohonan Paket Sahabat

Baca juga: Isu Stunting di Sikka Jadi Masalah Bersama, Ayo Tuntaskan Bersama

Baca juga: Tampil Beda Pakai Sweater Jingga dan Sepatu Sneaker,Penampilan Jokowi Kunker ke Sulsel Jadi sorotan

Melansir 24h.com.vn (11/4/2017), berikut ini adalah beberapa skenario yang bisa terjadi jika konfrontasi dramatis meledak menjadi perang.

Pada akhir abad ke-20, Amerika Serikat meninggalkan doktrin militer yang disebut "Dua Perang" dan ini dilihat sebagai kerangka untuk mempersiapkan perang regional.

Tujuan dari strategi ini adalah bahwa sementara Amerika Serikat terlibat dalam perang di Iran atau Irak, itu masih cukup untuk mencegah Korea Utara melancarkan perang habis-habisan.

Strategi ini membantu kekuatan militer terkemuka dunia menyelesaikan masalah logistik, logistik, persenjataan dan militer dalam periode pasca-Perang Dingin dan terutama ketika "ancaman" dari Uni Soviet berhenti.

Namun, bagaimana jika Amerika Serikat harus terlibat dalam dua pertempuran besar secara bersamaan dengan lawan selain Korea Utara atau Iran?

Skenario terburuk apa yang akan terjadi jika Rusia-China "bergabung" untuk menyerang semua pasukan AS di Pasifik dan Eropa?

Baca juga: Pria 35 Tahun di Kupang Setubuhi Anak Dibawa Umur, Pelaku Residivis yang Merupakan Tetangga Korban

Baca juga: Isu Stunting di Sikka Jadi Masalah Bersama, Ayo Tuntaskan Bersama

Baca juga: Sholat Maghrib: Doa Setelah Sholat Maghrib, Dzikir Sholat Magrib & Wirid Setelah Sholat Maghrib

Rusia atau China dapat memanfaatkan konflik dua arah untuk mendapatkan lebih banyak kepentingan atas tanah dan wilayah.

Rusia, misalnya, akan menduduki seluruh Laut Baltik jika Amerika Serikat terlibat perang dengan China di Laut China Selatan.

Oleh karena itu, pertempuran besar menciptakan pijakan bagi ketiga belah pihak.

Setelah perang, baik Beijing maupun Moskow memiliki penentuan nasib sendiri yang sama kapan harus berperang.

Amerika Serikat masih menginginkan status quo politik saat ini dan menggunakan sarana diplomatik dan ekonomi untuk mengejar tujuan politik utamanya.

Sangat tidak mungkin bahwa perang antara Rusia-China dan AS akan terjadi di front Pasifik dan Eropa pada saat yang bersamaan.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved