Berita Pendidikan

Siswanya Hilang di Masa Pandemi, SMKN 3 Maumere Bentuk Tim Home Visit

proses pembelajaran di masa pandemi mengisahkan banyak cerita dan kendala. Ada siswa yang aktif belajar di masa online dan ada siswa yang sampai se

Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/Aris Ninu
Kepala Sekolah SMKN 3 Maumere, Alrid B. Kedoh 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG.COM / MAUMERE-Proses pembelajaran di masa pandemi mengisahkan banyak cerita dan kendala. Ada siswa yang aktif belajar di masa online dan ada siswa yang sampai sekali tidak aktif belajar online dan offline di masa pandemi.

Di SMKN 3 Maumere, pihak sekolah menemukan ada siswa yang selama masa pandemi tidak aktif belajar online dan offline.

Menyikapi itu, SMKN 3 Maumere telah membentuk Tim Home Visit guna mencari siswa yang tidak aktif belajar. Tim ini mencari dan menemukan siswa-siswa tersebut di rumah dan  kampung tempat tinggal mereka.

Tim ingin menemui dan mencarithu alasan dari siswa tidak aktif belajar. Selain itu, tim juga ingin memastikan agar siswa tersebut jangan panik dan diajak kembali bersekolah.

“Memang ada kendala pembelajaran di masa pandemi. Buka tutup sekolah membuat ada siswa yang tidak aktif belajar baik online dan offline. Di SMKN 3 Maumere ada 5 persen siswa yang sama sekali menghilang saat pembelajaran di masa pandemi. Mereka tidak aktif ikut KBM. Setiap kelas ada 2 sampai 3 siswa. Kami lagi lakukan pencarian dan ajak mereka kembali ke sekolah. Kami cari sampai dapat dan caritahu alasan apa.

Kalau alasan uang sekolah dan tidak ada HP kami akan beri solusi. Sampai sekarang tim lagi bekerja. Kemarin berkat bantuan kades ada siswa yang kami temukan. Memang sejauh ini, belum ada laporan kalau ada siswa yang tidak sekolah karena telah menikah tapi kami lagi caritahu,” kata Kepala Sekolah SMKN 3 Maumere, Alfrid. B. Kedoh saat ditemui        POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Rabu (17/3/2021) siang.

Ia menjelaskan, siswa yang tidak aktif belajar masih duduk di kelas 1 dan 2 sehingga perlu ada langkah antisipasi.

“Kami akan cari sampai ketemu. Kalau ketemu kita buat berita acara dan kalau tidak ada yang mau sekolah lagi kita buat laporan. Kenapa ini kami lakukan karena ketentuan standar operasionalnya seperti itu. Apalagi mereka sudah tercatat sebagai penerima dana BOS. Kami harus lengkapi data sehingga jelas,” papar Alfrid.

Ia mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan adanya dukungan orangtua agar membawa siswa kembali ke sekolah.

“Peran orangtua sangat kami harapkan. Kalau alasan ekonomi mari kita duduk dan cari jalan keluar. Jangan jadi alasan tidak sekolah,” tegasnya.

Ia mengaku sampai sekarang siswa kelas satu dan dua yang menghilang saat masa pandemic bisa mencapai 50 orang lebih.

“Maka itu kami lagi cari dan temukan mereka,” ujarnya.(ris)

Baca juga: BREAKING NEWS : Mantan Walikota Kupang Jonas Salean Divonis Bebas

Baca juga:   Polres Manggarai Barat Rilis 3 Kasus Menonjol, Yuk Simak Info

 
 

Baca juga: Banyak Biara, Kabupaten Sikka - NTT Jadi Roma Kedua

Baca juga: Malam Puncak Anugerah Pesona Indonesia 2020 Akan Dilaksanakan Virtual dari Labuan Bajo

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved