Kolaborasi Politani Kupang dan Lab Biokesmas NTT Rencanakan Belajar Offline

Swab pool-test hari ini diikuti 56 peserta dari yang terdaftar 120 orang yang terdiri dari staf pengajar, laboran dan tenaga pendidik. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Swab Tes masal di kampus Politani Kupang, bertempat di lopo Community Center. Senin (15/3/2021).   

Kolaborasi Politani Kupang dan Lab Biokesmas NTT Rencanakan Belajar Offline

POS-KUPANG.COM | KUPANG -  Tim Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT (Lab Biokesmas Provinsi NTT) melakukan swab tes masal di Kampus Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang, Senin, (15/3/2021) bertempat di lopo Community Center.

Kolaborasi dua lembaga ini menjadi langkah awal bagi Politani untuk melihat celah persiapan skema pembelajaran offline atau tatap muka dengan mematuhi standar protokol kesehatan yang ketat. 

Swab pool-test hari ini diikuti 56 peserta dari yang terdaftar 120 orang yang terdiri dari staf pengajar, laboran dan tenaga pendidik. 

 “Sederhananya di Politani Kupang, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berbasis praktikum banyak pula yang dilakukan di dalam ruangan tertutup (Lab) yang tentunya apabila tidak patuh menjalankan protokol kesehatan secara ketat, kemungkinan penyebaran virus ini akan terjadi lebih tinggi” ujar Direktur Politani Kupang, Ir. Thomas Lapenangga.

Dijelaskannya, kegiatan swab massal ini merupakan upaya Perguruan Tinggi (PT) untuk mempersiapkan diri memulai kegiatan belajar-mengajar (KBM) secara  offline atau tatap muka. 

Hal ini tentunya sangat penting mengingat Politani Kupang merupakan institusi vokasi yang lebih menekankan pada penguatan keterampilan melalui kegiatan praktikum dan tentunya akan lebih optimal bila dilakukan secara tatap muka tersebut.

"Kampus Politani adalah sebagai kampus politeknik, tidak mungkin semua kuliah dijalankan online, sebab praktek lapangan, uji coba di laboratorium jelas butuh aktivitas offline" tandasnya. 

Thomas juga telah melakukan dialog dengan Lab Biokesmas Provinsi NTT terkait rencana untuk dilakukannya metode pengawasan (surveillance) secara periodik dan menjadikan Politani Kupang sebagai perguruan tinggi model. 

Langkah tersebut sekaligus sebagai upaya pemulihan aktivitas publik khususnya di sektor pendidikan tinggi dengan standar biosecurity terpadu dalam persiapan pembelajaran tatap muka. 

Menurut Thomas, dengan metode surveillance seperti ini, dapat dilakukan contact tracing secara lebih terarah di lingkungan kampus. 

"Apakah infeksi bersumber dari dalam lingkungan kampus ataukah dari luar kampus (misalnya dari rumah, kos, dan sebagainya), sosialisasi kepada mahasiswa akan terus kami lakukan untuk patuh menjalankan 3M meskipun berada di luar lingkungan kampus seperti di kos atau di rumah" sambungnya.  

Meski demikian, ia mengakui tidak mudah mengajak para mahasiswa untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan di luar kampus, namun usaha pihak kampus untuk mendidik tetap perlu dikerjakan.

Sementara itu, Ketua Tim Laboratorium Biokesmas Provinsi NTT, Fima Inabuy, Ph.D, mengatakan siap mendukung  upaya pengawasan dalam rencana ini. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved