Timor Leste
Ternyata Ini Fakta yang Disembunyikan Serangan Militer Indonesia Secara Langsung ke Timor Leste
Fakta Yang Disembunyikan Saat Serangan Militer Indonesia Secara Langsung ke Timor Leste, Tapi Dibantah Indonesia
Fakta Yang Disembunyikan Saat Serangan Militer Indonesia Secara Langsung ke Timor Leste, Tapi Dibantah Indonesia
POS-KUPANG.COM -- Timor Leste sudah berdiri sendiri, tak lagi bergabung dengan Indonesia, Namun untuk itu serangkaian peristiwa besar terjadi.
Salah satunya adalah penyerangan secara langsung militer Indonesia ke Timor Leste.
Baca juga: Mutasi Guru Spensa Nubatukan Tak Ada Kaitan Dengan Kisruh Internal Sekolah
Baca juga: Update Kode Redeem Free Fire Hari Ini 15 Maret 2021, Segera Klaim Kode Redeem FF Terbaru
Baca juga: Heran Anang Tak Menangis di Lamaran Aurel, Judika & Ari Lasso Berspekulasi,Ini Jawaban Suami Ashanty
Namun, dari serangan itu, banyak fakta ditutup-tutupi termasuk senjata yang digunakan oleh militer Indonesia.
Menurut sebuah dokumen rahasia milik Australia, yang diungkapkan tahun 2015 oleh The Sydney Morning Herald.
Associate Professor Clinton Fernandes dari Australia Defence Force Academy telah menemukan dokumen diplomatik Australia sebelumnya.
Dokumen ini dirahasiakan yang mempertanyakan penolakan berulang Indonesia yang digunakan untuk membumihanguskan Timor Leste 29 tahun lalu.
Penemuan ini merupakan terobosan dalam penelitian jangka panjang Dr Fernandes untuk mengetahui sejauh mana pemerintah Australia mengetahui tindakan Indonesia.
Salah satunya terungkap dalam dokumen di National of Archives of Australia, tertanggal September 1983 dari Konsul Australia di Bali, Malcom Mann, kepada Dennis Richardson.
Kemudian konselor di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, melaporkan percakapan dengan Amerika Serikat, di Surabaya, Jay McNaughton.
Orang Amerika itu mengatakan kepada Mann, bahwa dia telah melihat laporan intelijen bahwa orang Indonesia memasang tank napalm ke pesawat F5 mereka untuk digunakan di Indonesia.
Angkatan Udara Indonesia telah memperoleh dari Amerika Serikat selusin pesawat serang darat Northrop F-5 tiga tahun sebelumnya.
McNaughton menjelaskan bahwa Para ahli Amerika telah diminta untuk membantu pemasangan tangki napalm karena orang Indonesia mengalami kesulitan dalam memotong pesawat.
Richardson meminta Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk mengkonfirmasi bahwa orang Indonesia telah mendekati Amerika Serikat untuk bantuan dalam pemasangan tangki napalm.
Kemudian diberitahu bahwa kontraktor AS telah dilibatkan karena tangki napalm dibuat di Italia dan modifikasi diperlukan agar sesuai dengan mereka ke F5s.