Krisis Myanmar

MENCEKAM! Bak Berada di Zona Perang Polisi Tembaki Demonstran di Kota Bago Myanmar, 1 Orang Tewas

POS-KUPANG.COM, YANGON-- Krisis Myanmar terus menelan korban nyawa. Mencekam Bak Berada di Zona Perang! Polisi Tembaki Demonstran di Kota Bago Myanmar

Editor: John Taena
istimewa
Seorang pria memegang poster yang menampilkan pengunjuk rasa Kyal Sin saat orang-orang menghadiri prosesi pemakamannya di Mandalay pada 4 Maret 2021, sehari setelah dia ditembak di kepala saat mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kudeta militer.  

POS-KUPANG.COM, YANGON-- Krisis Myanmar terus menelan korban nyawa. Mencekam Bak Berada di Zona Perang! Polisi Tembaki Demonstran di Kota Bago Myanmar, Satu Orang Tewas

Hingga Minggu (14/3/2021) dilaporkan korban dari pihak demonstran terus bertambah akibat aksi brutal aparat keamanan Myanmar

Seperti dilansir Reuters, Minggu (14/3/2021),  setidaknya satu demonstran tewas dalam penembakan polisi pada Minggu di kota Bago, Myanmar, dekat Yangon, kata para saksi dan media setempat.

Sejauh ini telah lebih dari 80 orang tewas dalam aksi protes terhadap kudeta yang menggulingkan pemerintahan sipil yang sah bulan lalu, kata Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, satu kelompok advokasi.

Baca juga: Makin Mengerikan, Jatuh Korban Semakin Banyak di Myanmar Karena Menentang Junta Militer

Di antara para tahanan ada nama penerima Nobel Aung San Suu Kyi, yang memimpin pemerintahan sipil
Sebelumya dilaporkan aparat keamanan Myanmar menewaskan sedikitnya 12 orang, saksi dan media melaporkannya, pada (13/3/2021).

Lima orang ditembak mati dan beberapa terluka ketika polisi menembaki aksi protes di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, kata para saksi mata kepada Reuters.

Sementara korban yang lain tewas di kota pusat Pyay dan dua tewas dalam penembakan polisi di ibukota komersial Yangon, sebelumnya tiga orng juga tewas, laporan media setempat.

"Mereka bertindak seperti berada di zona perang, menghadapi orang-orang yang tidak bersenjata," kata aktivis Myat Thu yang berbasis di Mandalay.

Dia mengatakan mereka yang tewas termasuk anak berusia 13 tahun.

Si Thu Tun, pengunjuk rasa lainnya, mengatakan dia melihat dua orang ditembak, termasuk seorang biksu Buddha.

Baca juga: Innalilahi Rojiun, Telah Kembali ke Rahmatullah Alhabibul Mahbub Musthofa Bin Jafar Assegaf

"Salah satu dari mereka dipukul di tulang kemaluan, satu lagi ditembak mati dengan sangat keji," katanya.

Di Pyay, seorang saksi mengatakan pasukan keamanan awalnya menghentikan ambulans untuk mencapai mereka yang terluka, yang menyebabkan satu orang tewas.

“Seorang sopir truk di Chauk, sebuah kota di Wilayah Magwe, juga tewas setelah ditembak di dada oleh polisi,” kata seorang teman.

Seorang juru bicara junta militer tidak menjawab panggilan telepon dari Reuters yang meminta tanggapan atas insiden teranyar.

Siaran berita malam MEDIA MRTV yang dikelola Junta militer melabeli para demonstran sebagai "penjahat" tetapi tidak menguraikannya lebih lanjut.

Baca juga: Berlutut Demi Melindungi Demonstran Dari Tembakan Aparat, Inilah Suster Ann Roza Biarawati Myanmar

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved