Opini Pos Kupang
Ginjal, Air dan Cuci Darah (Refleksi Hari Ginjal Sedunia)
Rumah sakit di Kota Kupang cukup kewalahan menangani hal ini, apalagi dalam kondisi pandemi seperti saat ini.
Sedangkan peritoneal dialisis menggunakan lapisan perut yang disebut perineum untuk menyaring darah dan kelebihan cairan. Sejauh yang penulis ketahui, kedua jenis dialisis ini ada di RSUD Prof. Dr W.J Johannes Kupang. Mana yang lebih efektif bagi seseorang?
Tentu perlu pemeriksaaan yang komprehensif dari dokter. Adapun untuk tindakan transplantasi, sejauh ini ini bekum ada di Nusa tenggara Timur.
Tiada seorangpun yang ingin menjalani hemodialisis atau peritoneal dialisis seumur hidup. Karena itu penting untuk memastikan ginjal kita sehat. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain, pertama memastikan kondisi Kesehatan ginjal dengan melakukan check up kesehatan.
Hal ini terutama bagi mereka yang sangat beresiko mengalami kegagalan ginjal seperti penderita hipertensi, DM, obesitas atau kegemukan, cholesterol tinggi, perokok dan mereka yang rutin menggunakan obat penahan nyeri dan rutin mengkonsumsi garam dengan dosis besar.
Para ahli di bidang ginjal di Amerika Serikat menyarankan bahwa mereka yang menderita penyakit DM minimal perlu melakukan check up sekali setahun.
Namun ini tergantung dari hasil pemeriksaan dokter anda.
Untuk itu perlu kontrol rutin difasilitas kesehatan dan mendengar anjuran dokter, perawat dan tenaga kesehatan yang memeriksa anda. Kedua, melakukan berbagai upaya-upaya pencegahan kerusakan ginjal seperti mempertahankan kondisi tekanan darah di bawah 140/90 mmHg atau sesuai anjuran dokter anda, mempertahankan kadar gula darah dan kolesterol sesuai target yang diminta dokter anda, beraktifitas fisik, mengurangi konsumsi makanan dengan garam yang tinggi, berhenti merokok dan perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.
Tindakan ketiga yang dapat dilakukan dalam mempertahankan kesehatan ginjal adalah "bijak dalam mengkonsumsi air minum". Bijak dalam mengkonsumsi air minum berarti minum air sesuai takarannya untuk diri sendiri. Suatu kesalahan konsepsi yang sering terjadi adalah bahwa setiap orang harus minum 8 gelas air per hari, padahal kondisi setiap orang berbeda-beda.
Berapa banyak air yang diperlukan oleh seseorang sangat tergantung dari usia, iklim, latihan fisik, kondisi hamil atau tidak, menyusui dan sedang sakit (beberapa contoh seperti demam, dehidrasi atau kekurangan cairan, penyakit jantung, diare).
Secara umum, sebuah organisasi penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa diperkirakan seorang laki-laki dewasa membutuhan sekitar 2,2 liter atau 9 gelas air minum tiap hari, sedangkan seorang wanita dewasa membutuhkan 3 liter atau 13 gelas air minum tiap hari.
Perlu dipahami bahwa 60-70 % berat tubuh manusia terdiri dari air dan setiap bagian dari tubuh manusia membutuhkan air untuk dapat berfungsi dengan baik. Air akan membantu ginjal menyaring zat racun dari darah dan membuangnya dalam air kencing/urine.
Air juga akan membantu menjaga pembuluh darah tetap terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan bebas ke ginjal, dan dapat mengirimkan nutrisi penting ke ginjal. Apabila seseorang mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi, maka pengiriman nutrisi ke ginjal ini akan sulit untuk bekerja.
Dehidrasi ringan akan membuat seserang mudah lelah dan dapat mengganggu fugsi normak tubuh. Sedangkan dehidrasi parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Dengan demikian penting untuk minum cukup saat seseorang bekerja atau berolahraga berat serta dalam cuaca hangat dan lembab.
Apakah semua kondisi yang menganggu ginjal akan menyebabkan ginjal rusak permanen? Ada kondisi yang disebut penyakit ginjal akut yang diartikan sebagai hilangnya fungsi ginjal dalam rentang 7 hingga 90 hari setelah terpapar kejadian awal cedera ginjal yang tiba-tiba.
Dalam kondisi gagal ginjal akut, seringkali fungsi ginjal dapat kembali normal apabila ditangani sesegera mungkin. Beberapa kondisi yang sering kita temui yang dapat menyebabkan penyakit ginjal akut seperti luka bakar, dehidrasi berat, perdarahan, dan tertusuk benda tajam yang menyebabkan perdarahan hebat.
Dalam kondisi diatas, akan terjadi penurunan aliran darah sebagai akibat dari penurunan tekanan darah yang akan mengganggu kerja ginjal. Apabila seseorang mengalami kondisi ini, maka harus segera di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapat penanganan yang tepat.