Jumlah Kasus DBD di Ngada Capai 29, Satu Diantaranya Meninggal Dunia

ketika pasien itu mengalami sakit demam, orangtua tidak langsung membawa pasien ke rumah sakit.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Agustinus Naru. 

Jumlah Kasus DBD di Ngada Capai 29, Satu Diantaranya Meninggal Dunia

POS-KUPANG.COM | BAJAWA--Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di wilayah Kabupaten Ngada mencapai 29 kasus.

Dari jumlah kasus sebanyak itu, satu kasus diantaranya meninggal dunia dan sisanya dinyatakan sembuh.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Agustinus Naru kepada Pos Kupang saat ditemui di ruang kerjannya, Jumat (12/3/2021).

Agustinus mengungkapkan, satu kasus yang dinyatakan meninggal dunia tersebut karena orangtuanya tidak segera membawa korban ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan oleh petugas.

"Sampai dengan hari ini ada 29 kasus. Satu kasus yang meninggal dunia. Yang meninggal dunia itu karena mereka terlambat bawa korban ke rumah sakit," ujarnya.

Agustinus menjelaskan, ketika pasien itu mengalami sakit demam, orangtua tidak langsung membawa pasien ke rumah sakit. Mereka menangani pasien terlebih dahulu di rumah.

"Ketika dibawa ke rumah sakit pasien sudah dengan sindrom shock. Sudah ada bercak merah, gusi berdarah, jadi terlambat bawa pasien ke rumah sakit," ungkapnya.

Berangkat dari kasus tersebut, terang Agustinus, manakala ada pasien yang sakit demam maka harus segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat supaya mendapatkan perawatan oleh petugas medis.

"Tujuannya supaya kita lakukan pendeteksian lebih cepat terhadap pasien. Jangan sampai pasien parah baru bawa ke rumah sakit atau puskesmas," ujarnya.

Menurut Agustinus, masalah tersebut memang berkaitan dengan pemahaman masyarakat yang masih sangat rendah, karena masyarakat cenderung melakukan perawatan terlebih dahulu di rumah sebelum dibawa ke dokter.

Baca juga: Cerita Siswa di Nisar, Jalan Kaki 10 Km Hingga Menembus Kali yang Banjir Demi Sekolah

Baca juga: Bank NTT Dukung Kelancaran Vaksinasi Pekerja Media

Baca juga: Target Vaksin Pelayan Publik di NTT Terpenuhi 

"Tapi kasusnya tidak banyak. Dari sekian kasus memang ada satu atau dua kasus yang masalahnya seperti itu, mereka terlambat bawa pasien ke rumah sakit atau puskesmas," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved