Unicef Bantu 1.000 Boks RUTF Untuk Penanganan Balita Gizi Buruk di NTT
RUTF adalah makanan padat gizi berbentuk pasta yang diberikan kepada anak berusia 6 bulan hingga 59 bulan yang menderita gizi buruk tanpa komplikasi
Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
RUTF adalah makanan padat gizi berbentuk pasta yang diberikan kepada anak berusia 6 bulan
hingga 59 bulan yang menderita gizi buruk tanpa komplikasi melalui layanan rawat jalan.
POS-KUPANG.COM | KUPANG - UNICEF memberikan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berupa 1.000 boks Ready-to-Use Therapeutic Food (RUTF)
Acara penyerahan bantuan RUTF ini dilakukan pada Jumat (12/3/2021) dari Kepala Perwakilan UNICEF NTT & NTB, Yudhistira Yewangoe kepada Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT (dr. Messerassi B. V. Ataupah) di kantor Dinas Kesehatan.
Dalam rilis yang diterima Jumat (11/3/2021) dsebutkan bantuan ini sebagai bentuk dukungan logistik untuk program Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) di NTT
Ready-to-Use Therapeutic Food (RUTF), merupakan makanan terapi khusus bagi anak balita usia 6-59 bulan yang menderita gizi buruk tanpa komplikasi medis.
Dukungan RUTF dari UNICEF kepada pemerintah daerah NTT diharapkan dapat membantu upaya pemenuhan hak anak, yakni pengentasan gizi buruk, sehingga menjamin kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya serta mendukung upaya pemerintah daerah provinsi NTT dalam mencegah Stunting.
Anak yang menderita gizi buruk selain berisiko meninggal hampir 12 kali dibandingkan anak sehat, jika tidak ditangani dengan benar berisiko menjadi anak Stunting.
RUTF adalah makanan padat gizi berbentuk pasta yang diberikan kepada anak berusia 6 bulan
hingga 59 bulan yang menderita gizi buruk tanpa komplikasi melalui layanan rawat jalan.
RUTF merupakan makan terapi gizi yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI bagi anak
gizi buruk tanpa komplikasi yg menjalani layanan rawat jalan di Puskesmas atau Pustu.
Satu bungkus RUTF ini memiliki berat 92 gram dengan jumlah kalori sebesar 500 kkal, telah diperkaya
dengan berbagai vitamin dan mineral, sangat lengkap sesuai dengan kebutuhan terapi gizi anak
gizi buruk.

Jumlah pemberiannya juga berdasarkan berat badan anak dan dapat dikonsumsi
bersamaan dengan air putih ataupun Air Susu Ibu (ASI), bila anak masih menyusui.
Makanan tinggi kalori ini rasanya enak, sangat mirip dengan selai kacang, dan bila orangtua, tenaga
kesehatan atau masyarakat dapat memastikan anak gizi buruk mengonsumsi dosis yang tepat
selama masa terapi, maka berat badan anak akan naik sesuai dengan yang diharapkan dan
mempercepat proses pemulihan status gizinya.
Sejak tahun 2018, Dinas Kesehatan Provinsi NTT bersama UNICEF bekerja sama dalam usaha
pencegahan dan penanganan angka gizi buruk pada balita melalui perluasan program
Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) diseluruh kabupaten/kota.
Program ini merupakan kelanjutan dari pilot yang dilakukan di 6 Puskesmas di Kabupaten Kupang sejak periode Oktober 2015 – April 2018.
Berdasarkan hasil pilot yang meyakinkan dimana mulai tahun 2017 pilot program PGBT mencapai 3 dari 4 standard performen global yakni angka kesembuhan >75%,
dropout <15% dan kematian <10%, maka sejak tahun 2018 pemerintah daerah provinsi NTT
melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTT mengembangkan peta jalan perluasan layanan PGBT ke
22 kabupaten/Kota yang ada di provinsi NTT secara bertahap dengan bantuan teknis dari
UNICEF.