Kepala pusat BKKBN : Perkawinan Usia Dini Berpotensi Menambah Angka Stunting
perkawinan usia dini merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan dalam mendukung SDM yang unggul.
BKKBN sendiri akan memprogramkan bidan desa hingga bidan di dusun agar bisa membantu kehamilan di wilayah masing-masing.
Untuk menyusui, ia menyampaikan agar perlu di atur waktunya sesuai anjuran hingga 8 jam per hari dengan menjaga keberimbangan antar payudara agar mencegah nyeri pada payudara dan juga kualitas air susu yang diberikan kepada bayi.
Ditegaskan Hasto, uraian-uraian pencagahan tersebut, adalah untuk memperkuat sumber daya manusia handal di Indonesia dalam mencegah stunting dan memanfaatkan bonus demografi yang ada sebagai sebuah kemajuan.
Baca juga: Agustinus Bala Elan Resmi Jadi Ketua DPC PAPPRI Lembata Periode 2021-2025
Baca juga: Peringatan Hari Musik Nasional 2021, DPD Lantik 22 DPC PAPPRI se NTT
Baca juga: Bupati Ende Ingatkan Para Camat Pantau Langsung Kondisi Masyarakat
"Kesempatan mencegah stunting hanya 1000 hari di mulai sejak mensturasi terkahir sang istri hingga usia 2 tahun anak" pungkasnya. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)