Pemerintah Tak Bisa Larang KLB Demokrat Deli Serdang, Persis Seperti Kasus PKB di Masa SBY & Bu Mega

Menko Polhukam, Mahfud MD memberikan pernyataan menohok tentang fakta politik Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang Sumatera Utara.

Editor: Frans Krowin
surya.co.id
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Para kader Demokrat di Jatim masih setia kepada AHY. 

Sejumlah pengurus dan anggota ProDem juga menyatakan mendukung statemen ketua umum mereka dan memastikan bakal ikut dalam aksi demonstrasi.

Selain itu, di media sosial, sejumlah masyarakat non-simpatisan Partai Demokrat juga mengungkapkan mendukung rencana SBY dan para kader Demokrat yang akan mengeruduk Istana Negara.

Jadi sejarah baru

Dalam kesempatan berbeda, Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani turut prihatin dengan tindakan pengambilan kepengurusan Partai Demokrat yang dilakukan dengan Kongres Luar Biasa (KLB) yang dinilai tidak sesuai dengan prosedur.

Partai Demokrat sebelumnya menyebut, KLB yang diadakan di Deli Serdang, Sumatera Utara, tidak dihadiri pengurus DPD barang satu orang pun.

Saiful Mujani menyebutkan bahwa hal tersebut menjadi rekor baru, dimana orang luar partai 'membajak' sebuah partai politik. 

Terlebih, Partai Demokrat terbilang sebagai partai besar yang pernah memenangkan pemilihan umum dan mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden.

Saiful Mujani menyesalkan keterlibatan seorang pejabat negara dalam aksi 'kudeta' partai Demokrat ini.

"Zaman Orba saja yang otoriter pengambilalihan kekuasaan lewat KLB oleh kader partai sendiri. Kasus PDI misalnya. Di era demokrasi sekarang demokrat justeru diambil alih oleh pejabat negara yang mestinya melindungi semua partai. Ironi luar biasa," tulis Saiful Mujani di akun Twitternya, dilihat pada Sabtu (6/3/2021).

Dia menilai, saat ini demokrasi memang sedang mengalami kemunduran hebat.

Hal ini terindikasi dari tindakan-tindakan yang dilakukan pejabat yang justru turut 'merusak' demokrasi itu sendiri.

"Demokrasi dunia sekarang memang sedang mundur (backsliding). Menurut studi terakhir Haghar dan Kufman (2021) penyebanya adalah tindakan-tindakan politik oleh pejabat yang justru hasil demokrasi sendiri. Kita mungkin masuk di sini."

Presiden SBY memberi ucapan selamat usai lantik Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI pada 30 Agustus 2013.
Presiden SBY memberi ucapan selamat usai lantik Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI pada 30 Agustus 2013. (Tribunnews.com)

SBY sebut Moeldoko Tidak Kksatria

Ketua Majelis Tinggi Partai Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengomentari atas digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/3/2021).

Di mana Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved