Berita NTT Terkini
Paus Fransiskus Kunjungi irak: Tuai Pujian Imam Besar al-Azhar
Paus Fransiskus mendarat di Irak pada Jumat (5/3/2021) dalam kunjungan kepausan pertamanya
"Khaya Baqtar menenun kain, sementara Karjiya dan Adhraa Daaboul menyulamnya," kata Yaqo kepada AFP dengan bangga.
Tulisan "Bapa Kami" dan "Salam Maria" dijahit dengan hati-hati di kedua sisi stola dalam aksara Syriac, bahasa yang diucapkan oleh Yesus Kristus dan masih digunakan di Qaraqosh. "Ini pertama kalinya selendang jenis ini diproduksi di Qaraqosh, dan itu mewakili warisan kota ini," kata Yaqo.
Stola itu juga menampilkan lambang Kristen, buah anggur yang digunakan untuk minuman anggur yang bagi umat Katolik melambangkan darah Yesus, serta gandum untuk roti yang melambangkan tubuh Yesus. Ada lambang Irak, termasuk pelepah kurma, dan bahkan simbol Qaraqosh di stola tersebut.
"Stola itu menampilkan tiga salib, yang dirancang agar terlihat seperti salib di atas Gereja Al-Tahera di kota Qaraqosh, yang dihancurkan oleh ISIS," kata Yaqo. "Kainnya, sulamannya, segala sesuatu tentang stola ini lokal. Itu dibuat khusus untuk Paus," tambah Yaqo.
Stola itu bukanlah satu-satunya hadiah yang akan diberikan Paus dalam kunjungannya ke Irak. Desainer Muslim Kurdi, Shanaz Jamal, telah menjahit salib berukir, bertatahkan batu pirus dan batu zamrud, ke kain berwarna merah anggur. Seniman berusia 40 tahun itu mengatakan kepada AFP bahwa dia ingin karya seninya dipersembahkan kepada Paus Fransiskus sebagai simbol perdamaian dan harmoni di dunia.
Sementara itu Imam Besar al-Azhar sekaligus Ketua Dewan Tetua Muslim Ahmed al-Tayeb memuji kunjungan Kepala Gereja Katolik Paus Fransiskus ke Irak. Dia menggambarkannya sebagai pertemuan yang bersejarah dan berani.
"Kunjungan saudara saya Paus Fransiskus ke Irak membawa pesan perdamaian, solidaritas, dan dukungan untuk semua orang Irak. Saya berdoa agar dia selalu sukses dalam mencapai apa yang diharapkan, jalan menuju persaudaraan manusia," kata Ahmed . (kompas.com/republik/aca)