KLB Partai Demokrat

Mengejutkan, Ketua DPC Partai Demokrat Pekalongan Mashadi Ditawari Uang Puluhan Juta untuk Ikut KLB

Mengejutkan, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan Mashadi Ditawari Uang Puluhan Juta untuk Ikut KLB

Editor: Gordy Donofan
Kompas.Com
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan, Mashadi 

Mengejutkan, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan Mashadi Ditawari Uang Puluhan Juta untuk Ikut KLB

POS-KUPANG.COM -- Ketua DPC Partai Demokrat Pekalongan, Mashadi mengaku telah ditawari sejumlah uang oleh seorang Mantan Ketua DPC agar mau mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB).

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV pada Sabtu (6/3/2021), diketahui orang yang menawari Mashadi tersebut bernama Ayu dan mengajak bertemu di salah satu kafe yang ada di Pekalongan.

Ternyata Golongan Darah A Lebih Mudah Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya, Dibanding O dan Darah B

Tak Hanya Partai Demokrat, Ini Parpol-parpol yang Pernah Alami Perpecahan, Apa Saja?

Pria Ini Rela Suntik Otot Agar Mirip Popeye, Terancam Tewas Jika Operasi Gagal, Hati-Hati Info

"Saya diajak ketemu oleh seseorang yang Mantan Ketua DPC yang namanya Mbak Ayu di salah satu kafe di Pekalongan," kata Mashadi dikutip dari Kompas TV.

Ia juga mengaku ditawari uang sebanyak Rp 30 juta sebagai uang muka, agar mau mengikuti KLB Partai Demokrat.

Diketahui KLB Demokrat telah diadakan pada Jumat (5/3/2021) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Saya disitu masih ada rekamannya, 35 menit tapi kurang begitu jelas."

"Saya ditawari untuk bergabung mengikuti KLB dengan iming-iming uang DP Rp 30 juta, langsung kalau saya mau langsung tanda tangan, berarti uang diserahkan," imbuhnya.

Berkali-kali Mashadi dibujuk agar mau mengikuti KLB tersebut.

Namun ia tetap tegas akan setia kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Berkali-kali saya dibujuk rayu berbagai dalih bahwa saya nanti mau diganti ketua DPC dan lain sebagainya."

"Tapi saya tetap bersikukuh, saya tetap satu tujuan yaitu tetap mendukung AHY," tegasnya.

Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat diselenggarakan di Hotel The Hill and Resort Sibolangit, Jumat (5/3/2021).

Sejumlah tokoh tampak hadir, seperti Jhoni Allen Marbun hingga Marzuki Alie.

Dalam KLB Partai Demokrat, dihasilkan beberapa keputusan.

Satu di antaranya adalah menetapkan Kepala Staf Presiden, Moeldoko, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

Namun saat pembacaan keputusan itu, Moeldoko belum datang.

Alhasil, satu di antara panitia menelepon Moeldoko dan meminta persetujuannya.

"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat bapak sebagai Ketua Demokrat," ujarnya.

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan tiga pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut.

Ia meminta kader untuk serius mendukungnya.

"Walaupun secara aklamasi memberikan kepercayaan kepada saya, tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujarnya.

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung, Moledoko pun menerima.

"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ujarnya.

Ternyata Golongan Darah A Lebih Mudah Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya, Dibanding O dan Darah B

Tak Hanya Partai Demokrat, Ini Parpol-parpol yang Pernah Alami Perpecahan, Apa Saja?

Pria Ini Rela Suntik Otot Agar Mirip Popeye, Terancam Tewas Jika Operasi Gagal, Hati-Hati Info

Respons Demokrat

Sementara itu, pihak Partai Demokrat pro Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) angkat suara soal KLB ini.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, peserta yang menghadiri KLB diiming-imingi sejumlah uang bahkan jabatan.

"Peserta Kongres yang diklaim sudah 1.200 orang itu bukanlah pemilik suara sah."

"Banyak bukti dan pengakuan dari kader yang bukan pemilik suara, yang ditawarkan insentif money politics asalkan bersedia hadir."

Blak-blakan, Ibunda Felicia Tissue Ungkap Perlakuan Kaesang Pangarep kepada Putrinya: Saya ada Bukti

Ini Kata Xanana Gusmao Soal Timor Leste Bakal Jadi Negara Mati 10 Tahun Mendatang

Striker Baru Persebaya di Sepak Bola Indonesia Pernah Main di Arema dan Persib ? Ini Jejaknya

"Dan akan dianggap mewakili kabupaten/kota/provinsi itu," kata Herzaky dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (5/3/2021).

Bahkan, Herzaky menyebut para mantan kader yang menggelar KLB bekerja sama dengan oknum kekuasaan untuk mendorong adanya insentif.

"Seperti yang dituturkan para kader yang menolak hadir."

"Oknum kekuasaan tersebut bekerja sama dengan mantan-mantan kader yang bergerak atas dorongan insentif money politics, jabatan, dan proyek," ujar Herzaky.

Asli Bekasi Tapi Lebih Banyak Berkarier di Luar Jawa, Ini Profil Fisik Persebaya, Muhammad Alimudin

Mirip Jerawat, Kenali 6 Jenis Milia yang Tumbuh di Area Mata, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Untuk itu, menurut Herzaky, rencana pelaksanaan KLB bodong oleh Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) itu merupakan bentuk kesewenang-wenangan oknum kekuasaan.

Oknum tersebut sengaja menyalahgunakan kekuasaan dan kemampuan finansialnya.

Hal itu untuk merebut paksa kursi Ketua Umum PD dari Ketua Umum PD yang sah, berdasarkan hasil Kongres V Tahun 2020 yaitu Agus Harimurti Yudhoyono.

Ternyata Golongan Darah A Lebih Mudah Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya, Dibanding O dan Darah B

Tak Hanya Partai Demokrat, Ini Parpol-parpol yang Pernah Alami Perpecahan, Apa Saja?

Pria Ini Rela Suntik Otot Agar Mirip Popeye, Terancam Tewas Jika Operasi Gagal, Hati-Hati Info

KLB Demokrat Berujung Ricuh dan Saling Serang, Korban Berjatuhan Akibat Kena Pukulan Besi dan Kayu

Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan hari ini Jumat (5/3/2021) di hotel The Hill and Resort Sibolangit berujung ricuh.

Dikutip dari Tribun Medan, terdapat massa kader Demokrat pimpinan Ketua DPD Demokrat Sumut Herri Zulkarnain tengah berkumpul di sekitar SPBU.

Kemudian Massa pro KLB yang tadinya berada di dalam hotel bergerak menghampirinya.

Pendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat menyerang Pendukung Partai Demokrat Sumut di Desa Suka Makmur Sibolangit, Jumat (5/3/2021).

Karena mendapat perlawanan, massa pro KLB kemudian menendang pembatas besi milik SPBU.

Selanjutnya, massa pro KLB yang terlihat membawa besi dan kayu menyerang massa Herri Zulkarnain.

"Kami tadi lagi konsolidasi dengan seluruh Ketua DPC di Sumut. Tiba-tiba datang massa dari hotel menyerang kami," kata anggota Demokrat pimpinan Herri Zulkarnain.

Saat bentrokan berujung ricuh beberapa kader Demokrat Sumut yang berada di SPBU kena pukul benda tumpul.

Korban pun berjatuhan dan mengalami luka-luka karena terkena pukulan besi dan kayu.

Saat bentrokan terjadi pun tak terlihat satupun aparat penegak hukum yang terlihat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/06/ditawari-uang-rp-30-juta-untuk-ikut-klb-demokrat-mashadi-tetap-loyal-kepada-ahy?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved