100 Orang ikut Sertifikasi Kompetensi Bidang Pariwisata di Kabupaten Sumba Timur
perkembangan ekonomi internasional pada industri tertentu, maka memerlukan angkatan kerja terampil yang dimiliki SDM
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Hal ini, lanjutnya, bertujuan sebagai upaya dimana Pemandu Wisata mendapatkan pengakuan terhadap kompetensi berupa Sertifikat Kompetensi.
"Mengutamakan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang bebas dan aman dari Covid-19 di mana Pemandu Wisata perlu siapkan Protokol Kesehatan yang nantinya diharapkan dapat memberikan rasa nyaman bagi wisatawan yang berkunjung. Standar kebersihan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan untuk Wisatawan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya," ujar Khris.
Dikatakan, sektor pariwisata yang terpuruk akibat Pandemi Covid-19 menyebabkan pergeseran paradigma adalah bagaimana pola kunjungan dan perilaku wisatawan seperti sebelumnya mengutamakan keamanan atau “security first”.
Namun, lanjutnya, pasca Pandemi Covid-19 difokuskan pada keselamatan dan kesehatan terlebih dahulu atau “safety and healt first”.
• Deker Jalan Torong Koe-Ruis-Reok Manggarai Jebol, Aktifitas Kendaraan Roda Empat Lumpuh
• Kader DPC Demokrat Sabu Raijua NTT Terlibat Kongres Luar Biasa di Sumut
• Pelaku Aborsi di Kabupaten Sumba Timur Mengaku Depresi dan Tekanan Ekonomi
"Perilaku perjalanan wisatawan dalam bentuk group yang awalnya berorientasi kerumunan, cenderung untuk mencari ketenangan atau “serenity inclination”, yang lebih berorientasi pada protokol kesehatan atau healt protocol oriented," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)