Pertama Kali Kunjungi Irak, Paus Fransiskus Serukan Berakhirnya Kekerasan dan Ekstremisme
Paus Fransiskus sudah tiba di Irak, Jumat (5/3/2021) dan memulai kunjungan empat hari di tempat kelahiran Bapa Bangsa Abraham.
Dalam beberapa pekan terakhir serangan roket menewaskan tiga orang.
Menjelang kedatangan Paus Fransiskus, satu kelompok bayangan yang mengeklaim serangan roket baru-baru ini mengatakan, akan menghentikan semua aktivitas militer selama kunjungannya.
Kemudian agenda Paus mengunjungi otoritas tertinggi Syiah Irak, disambut dengan spanduk bertema pertemuan menara kubah dengan lonceng gereja di penjuru Najaf, kota tempat tinggal Sistani (90).
Agenda kegiatan Paus Fransiskus di Irak
1. Bertemu ulama Syiah, Ayatollah Ali Sistani
Dalam perjalanan luar negeri pertama Paus Fransiskus selama pandemi Covid-19, ia akan bertemu dengan ulama terkemuka Irak, Ayatollah Ali Sistani (90).
Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu akan bertamu ke rumah Sistani di kota Najaf pada Sabtu (6/3/2021).
Sistani sendiri adalah sosok yang tertutup dan jarang menerima tamu, tetapi ia bersedia membuka pintunya demi menyambut Sri Paus.
Spanduk di daerah Najaf pun dibentangkan dengan tema "pertemuan bersejarah antara menara kubah dan lonceng gereja."
2. Kunjungi gereja Sayidat Al Nejat dan Niniwe
Sebelumnya pada hari pertama, agenda Paus Fransiskus ke Irak adalah bertemu dengan para pejabat pemerintah dan ulama di ibu kota Baghdad.
Daftar kunjungannya termasuk ke gereja Sayidat Al Nejat atau Our Lady of Salvation, di mana serangan teror menewaskan puluhan orang pada 2010.
Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Niniwe, yang pada 2014 menjadi lokasi serangan ISIS terhadap agama minoritas, untuk memaksa mereka pindah agama atau dibunuh.
"Orang-orang hanya punya beberapa menit untuk memutuskan apakah mereka mau pindah atau dipenggal," kenang Karam Qacha imam Katolik Khaldea di Niniwe.
"Kami meninggalkan segalanya, kecuali iman kami."