Orang Tua Siswa Apresiasi Langka SMPN 4 Langke Rembong KBM Melalui Aplikasi Messenger WatsApp Group
igunakan KBM melalui virtual meeting dengan menggunakan aplikasi forum Messenger WatsApp Group.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Orang Tua Siswa Apresiasi Langka SMPN 4 Langke Rembong Lakukan KBM Virtual Meeting Melalui Aplikasi Messenger WatsApp Group
POS-KUPANG.COM | RUTENG---Dalam rangka mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pihak SMP Negeri 4 Langke Rembong, di Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, melaksanakan sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan menggunakan metode dalam jaringan (Daring).
Adapun berbagai aplikasi yang digunakan SMPN 4 Langke Rembong untuk KBM Daring itu, salah satunya yang baru digunakan KBM melalui virtual meeting dengan menggunakan aplikasi forum Messenger WatsApp Group.
Orang tua siswa SMPN 4 Langke Rembong, Bona Onggot, Kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (4/3/2021) mengaku bangga dan memberikan apresiasi kepada lembaga SMPN 4 Langke Rembong melakukan pembelajaran dengan virtual meeting menggunakan aplikasi forum messenger WatsApp Group.
Menurut Bona, SMPN 4 Langke Rembong, sudah berani berusaha mencari jalan keluar sebagai upaya mengatasi pembelajaran secara Daring dengan menggunakan berbagai macam aplikasi di tengah pandemi Covid-19 salah satunya adalah menggunakan aplikasi Forum Messenger WatsApp Group.
"Kita sebagai orang tua tentu bersyukur dan berterima kasih kepada kepala sekolah beserta seluruh guru, karena upaya sekolah ini dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara online ini sangat baik sekali,"ungkap Bona.
Karena itu, Bona, mengharapkan kepada pemerintah daerah, agar SMPN 4 Langke Rembong menjadi sekolah contoh/model bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Manggarai dalam mengatasi pembelajaran jarak jauh ini. Ia juga mendukung penuh agar apa yang direncanakan oleh SMPN 4 Langke Rembong untu membuka Radio Komunitas dalam mengatasi pembelajaran jarak jauh ini.
Bona juga mengakui ada sejumlah persoalan dalam pembelajaran jarak jauh ini. Adapun persoalnya antara lain pertama mewajibkan para siswa untuk memiliki hand phone android, hal ini tentu sangat sulit bagi orang tua yang tidak memiliki uang/tidak mampu apalagi saat ini tengah dilanda pandemi Covid-19.
Selain itu kedua, yakni persoalan pembelajaran jarak jauh harus menggunakan pulsa internet. Hal ini tentu sangat sulit juga bagi orang tua yang tidak mampu untuk membeli pulsa internet bagi anak-anaknya.
Ketiga adalah persoalan jaringan internet dan juga kempat adalah persoalan anak (siswa) saat belajar dari rumah harus didampingi oleh orang tua. Karena jika sendiri, maka siswa itu lebih memilih untuk bermain game atau informasi lain di luar dari materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.
"Namun soal-soal ikutan ini perlu kita mencari jalan keluar secara bersama-sama. Ini bukan hanya menjadi tugas sekolah tetapi juga menjadi tugas masyarakat dan pemerintah,"ungkap Bona.
Bona juga mengharapkan agar secepatnya KBM tatap muka dilakukan, sebab baik bagi sekolah yang terjangkau internet, namun bagi sekolah-sekolah di pelosok Manggarai yang tidak terjangkau oleh jaringan internet tentu tidak efektif.
Kepala SMPN 4 Langke Rembong, Drs Resman Wenseslaus Yan, kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (4/3/2021) menjelaskan berdasarkan Instruksi Bupati Manggarai bahwa untuk mencegah pandemi Covid-19 di lingkungan sekolah, maka sekolah tidak boleh melakukan KBM tatap muka, namun dilakukan sistem belajar dari rumah (BDR).
Karena itu, kata Resman, pihaknya menggunakan KBM dengan sistem Daring menggunakan berbagai Aplikasi. Aplakasi itu, selain menggunakan aplikasi Edmodo, kini pihaknya juga melaksanakan KBM dengan menggunakan virtual meeting melalui aplikasi forum messenger WatsApp Group.
"Jadi guru dan siswa melakukan KBM dimana siswa dari rumah dan guru dari sekolah menggunakan virtual meeting melalui aplikasi messenger WatsApp Group. Hal ini guna mencegah interaksi antara guru dan siswa demi mencegah penularan Covid-19 sesuai instruksi Bupati Manggarai,"jelas Resman.
Resman juga mengatakan, pihaknya melaksanakan pembelajaran secara Daring ini sudah memasuki tahun ke-2, sejak adanya kasus penyebaran Covid-19. Pembelajaran Daring itu, selain pihaknya menggunakan aplikasi Edmodo juga terbaru menggunakan aplikasi Messenger WatsApp Group itu.
Resman juga mengharapkan agar guru dan siswa memanfaatkan aplikasi itu dengan baik, selain mencegah pandemi Covid-19 juga sistem KBM tetap berjalan untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.
Kaur Kurikulum SMPN 4 Langke Rembong Antonius Paulo Riberu, juga menambahkan, pihaknya selain menggunakan aplikasi Edmodo, pihaknya mencoba berbagai aplikasi
seperti Zoom Meeting, Google Meet, dan aplikasi lainya. Namun setelah dicermati dengan baik dari semua aplikasi itu, aplikasi Messenger WatsApp Group dipilih.
Aplikasi tersebut dipilih karena lebih bersahabat untuk para siswa dan guru. Dimana, penggunaan kuota internet paling hemat dibandingkan menggunakan aplikasi lainya.
"Memang dalam menggunakan aplikasi ini ada kendala dimana terkait jaringan internet, tapi bisa diatasinya,"ungkap Antonius.
Lanjut Antonius, dalam rangka mendukung pembelajaran Daring, para guru juga menggunakan video pembelajaran. Video itu akan diedit menggunakan aplikasi kine master.
Setelah selasai diediting videonya lalu dimasukkan dalam channel Youtube milik sekolah. Kemudian link Youtube itu dibagikan kepada para siswa melalui aplikasi Edmodo untuk siswa bisa belajar dari rumah.
Guru Mata Pelajaran Agama Katolik SMPN 4 Langke Rembong, Silvester Daud, mengaku, dengan virtual meeting menggunakan aplikasi forum messenger WatsApp Group ini sangat membantu guru dan siswa dalam KBM untuk mencegah interaksi siswa dan guru demi mencegah penyebaran Covid-19, meskipun sedikit terkendala yakni jaringan internet, namun bisa diatasinya.
Selain itu, kata Silvester, KBM melalui virtual meeting ini juga para siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
• Jhoni Allen Resmi Gugat AHY, Konflik Demokrat Makin Panas, Pengamat: Kekuatan SBY Sedang Diuji
• Anggota DPR RI Julie Laiskodat Salurkan Sembako untuk Warga Lebijaga-Ngada
"memang saya alami ketika menggunakan Virtual Meeting ini para siswa lebih aktif, mereka banyak bertanya jika belum paham, mungkin karena tidak langsung tatap muka, soalnya kalau tatap muka para siswa tidak banyak bertanya meskipun belum paham dengan materi yang diajarkan,"ungkap Silvester. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)