Info Kesehatan
Langkah Tepat yang Dilakukan Orangtua Saat Si Kecil Mulai 'Naksir-naksiran' Lawan Jenis
dalam wawancaranya menjelaskan hal-hal yang harus orangtua lakukan ketika anak mulai menyukai lawan jenis.
Langkah Tepat yang Dilakukan Orangtua Saat Si Kecil Mulai 'Naksir-naksiran' Lawan Jenis
POS-KUPANG.COM--Ketika Si Kecil mulai bertambah usia, orangtua pasti akan menghadapi kondisi anak yang mulai menyukai teman sepermainannya.
Terlebih ketika Si Kecil sudah mulai memasuki fase pubertas, sangat memungkinkan Si Kecil akan mulai menyukai lawan jenisnya.
Nantinya anak akan mulai mencoba untuk menjalin hubungan spesial dengan teman sepermainannya tersebut.
Nah, ketika orangtua menghadapi hal ini maka apa yang harus dilakukan?
Apa yang harus orangtua jelaskan agar hubungan spesial anak tidak menyimpang ke hal-hal berisiko?
Memahami kekhawatiran orangtua, seorang psikolog anak dan remaja Gisella Tani Pratiwi, M. Psi., Psikolog dalam wawancaranya menjelaskan hal-hal yang harus orangtua lakukan ketika anak mulai menyukai lawan jenis.
Sebelum menjelaskan langkah yang harus diambil orangtua, Gisella Tani Pratiwi atau yang akrab dipanggil Ella menyinggung perihal nilai dan standar yang dipercayai setiap orangtua.
"Misalnya banyak keluarga yang punya patokan usia yang berbeda-beda dalam membolehkan anaknya punya teman spesial atau pacaran"
"Atau bahkan di keluarga tertentu tidak boleh punya pacar jadi teman dekat aja dulu kalau udah waktunya usia menikah disebutnya pacar atau gimana," jelas Ella.
Nah, ketika Moms dan Dads mengetahui anak mulai menaksir teman sepermainannya kembali mengingat terlebih dahulu bagaimana nilai dan patokan yang memang sudah dibentuk dalam keluarga.
Meski setiap keluarga memiliki nilai dan patokannya masing-masing, Ella meminta tiap orangtua tetap mendengarkan ketika anak mulai mengeluarkan pendapatnya.
"Ketika anak masuk masa puber, sangat wajar kalau dia jadi tertarik atau mulai naksir dengan teman main secara spesial," jelas Ella.
Dengan begitu setelah mengetahui nilai dan patokan dalam keluarga, Moms dan Dads perlu berdiskusi dengan anak terlebih dahulu mengenai hal itu.
"Meski ada standard-standard, sampaikan ke anak alasannya apa orangtua punya standard-standard usia tertentu atau penyebutan teman spesialnya itu itu dijelaskan kepada anak," jelas Ella.