Berita VIRAL Terbaru
TEKANAN Ekonomi DAMPAK COVID Janda Muda Hamil 7 Bulan Pilih Jadi PSK, Jual Diri Demi Dapur Ngepul ?
TI (21), seorang janda muda jadi pekerja seks komersial (PSK) pascadiceraikan suami. Pengakuan TI anda muda kondisi hamil 7 bulan pilih jadi PSK
POS KUPANG.COM--- - demi dapur rumahnya mengebul atau memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pengakuan TI kembali, pilih jadi PSK lantaran uang yang didapatkannya instan dari sejumlah pria hidung belang.
Pascadiceraikan sang suami, saat ini Tl harus menghidupi dirinya sendiri dan dua buah hatinya yang masih kecil-kecil.
Kondisi kelimpungan masalah ekonomi, janda muda tersebut bertemu dengan seorang temannya yang ternyata berprofesi sebagai PSK.
"Dari teman saya itulah, saya akhirnya seperti ini. Awalnya saya sempat menolak, tetapi dia bilang kerjanya tak perlu capek-capek, tapi uangnya lumayan," ujar Tl.
Tl akhirnya termakan bujuk rayu sang teman dan menjadi wanita pemuas birahi pria hidung belang.
Sejak itulah TI akhirnya memilih terjun menggeluti bisnis esek-esek tersebut.
• ANDA Sering Dapat SMS Menang Undian ? Ini DIA WAJAH PELAKU, Sebulan Raup Rp 200 Juta,Jumlah KORBAN?

"Meski sedang hamil, penghasilan masih bisa ratusan ribu dalam semalam," kata Tl.
Dalam kondisi sepi ia masih bisa pulang ke rumah dengan membawa uang Rp 100-150 ribu.
Tl, PSK yang tengah hamil tua sekitar tujuh bulan, mengaku terpaksa jual diri karena terdesak kebutuhan hidup.
Ia mengaku berstatus janda sejak enam bulan lalu.
Tl (kanan), PSK yang tengah hamil tujuh bulan diperiksa petugas Satpol PP Kota Tasikmalaya, Minggu (28/2/2021) tengah malam. (Istimewa)
Suaminya meninggalkan dirinya begitu saja.
Pasca-perceraian ia praktis menjadi orang tua tunggal yang harus menghidupi dua anak yang masih kecil-kecil.
"Saya ditinggal cerai suami ketika saya tengah hamil sekitar sebulan," kata Tl kepada petugas Satpol PP Kota Tasikmalaya yang memeriksanya di kantor Satpol PP, Senin (1/3/2021) dini hari.
Dengan menjadi PSK, kata Tl, ia bisa mengantungi uang ratusan ribu rupiah setiap harinya.
"Paling sepi masih bisa dapat Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Lumayan dapur masih bisa ngebul," ujar Tl kalem.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang perempuan muda tengah hamil tepergok mangkal mencari pria hidung belang di Kota Tasikmalaya, Minggu (28/2/2021) malam.
Perempuan hamil berprofesi PSK ini jauh lebih muda ketimbang perempuan hamil yang juga PSK yang pernah dirazia dua minggu lalu.
• Piala Menpora 2021: Ini Target Pelatih Persija Jakarta Sudirman,Raih Hasil Maksimal? Macan Kemayoran
Kalau yang pertama berusia 31 tahun dengan usia kehamilan delapan bulan, kali ini berusia 21 tahun.
Namanya Tl dengan usia kehamilan tujuh bulan.
Ia tengah mangkal bersama seorang teman seprofesinya di Jalan Mayor Utarya, Kota Tasikmalaya, yang memiliki julukan Kota Santri.

Saat petugas Satpol PP Kota Tasikmalaya melakukan razia di Jalan Mayor Utarya, keduanya tak sempat kabur dan langsung diringkus.
Petugas pun membawa keduanya ke kantor Satpol PP Kota Tasikmalaya di Jalan By Pass Ir H Djuanda.
Kasie Dalops Satpol PP Kota Tasikmalaya, Sandi A Sugih, mengatakan, ia sempat terkejut saat merazia tempat mangkal PSK ditemukan seorang tengah hamil.

"Malam itu kami merazia lokasi biasa mangkal PSK. Tak dinyana ada yang tengah hamil," kata Andi.
Keduanya langsung digelandang ke kantor Satpol PP untuk diberi pembinaan.
"Kami sempat terkejut ada yang hamil. Kami bawa ke sini (kantor, Red) dan diberi nasihat. Mudah-mudahan menurut," kata Sandi A Sugih.
• Piala Menpora 2021:Daftar NAMA Pemain Mundur dari PERSIB Bandung,Nama PEMAIN Ini MERAPAT Klub Maung

PSK di Depok Masih Marak di Masa Pandemi Covid-19
Para Pekerja Seks Komersial atau PSK di Depok masih marak ditemukan di masa pandemi Covid-19.
Diketahui, para PSK di Depok ini ditemukan kerap mangkal di Pasar Kambing Cisalak, Kota Depok, Jawa Barat.
Buktinya, pihak Satpol PP Kota Depok menangkap 10 PSK dan dua germo di kawasan Cisalak Depok tersebut.
Keberadaan para PSK Cisalak Depok tersebut kerap ditemukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Apalagi kondisi saat ini Indonesia masih dilanda wabah virus corona atau Covid-19, khususnya di wilayah Kota Depok.
Walaupun di masa pandemi Covid-19, keberadaan PSK Cisalak di Kota Depok tersebut sangat sulit dihilangkan.
Pihak Satpol PP Kota Depok mengendus keberadaan para PSK mangkal di Pasar Kambing Cisalak, di Kecamatan Sukmajaya.
Diketahui, lokasi Pasar Kambing tersebut terletak di sekitaran pinggir Jalan Raya Bogor.
Melalui penyelidikan yang dilakukan Satpol PP ternyata keberadaan mereka benar adanya.
Informasi yang disampaikan warga Depok ke Satpol PP sesuai dengan kenyataan.
Akhirnya Satpol PP Kota Depok pun melakukan operasi penertiban pada Sabtu (6/2/2021) malam.
Saat tiba di lokasi terlihat sejumlah PSK yang tengah mangkal di dekat sebuah warung.
Ada juga beberapa pria yang terlihat berbicara dengan para PSK tersebut.
Tak ingin kehilangan buruannya, Satpol PP Kota Depok pun menggerebek lokasi tersebut.
Mereka pun tak berkutik dengan kedatangan belasan petugas Satpol PP.

"Kami mendapat keluhan dari warga Depok bahwa di lingkungan Pasar Kambing ada praktik prostitusi"
"Mereka telah ditertibkan semalam," kata Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny, pada Minggu (7/2/2021).
Menurut Lienda, dari hasil penertiban tersebut sebanyak 10 PSK berhasil diamankan.
Kemudian dua orang laki-laki dan 34 botol miras.
"Dua orang diduga yang memfasiltasi praktek prostitusi (germo). Apabila cukup bukti akan diproses tipiring (tindak pidana ringan)," tutur Lienda.
PSK Kawasan Puncak Bogor
Adanya praktik prostitusi kawasan Puncak Bogor menarik perhatian sejumlah pria hidung belang.
Beragam pekerja seks komersial atau PSK di Kawasan Puncak Bogor, diantaranya PSK berusia remaja, PSK Timur Tengah, hingga PSK Maroko.
Lalu, sebanarnya berapa tarif PSK Kawasan Puncak Bogor?
Di artikel ini terungkap fakta-fakta praktik prostitusi di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Diketahui, praktik protistusi kawasan Puncak tersebut terbilang sangat terkenal di kalangan masyarakat.
Para PSK kawasan Puncak Bogor ini, kebanyakan dihadiri PSK berusia remaja, hingga PSK Timur Tengah.
Tak sedikit sejumlah pria hidung belang menjajakan nafsu birahinya ke para PSK Kawasan Puncak Bogor.
Menjamurnya hotel dan villa Kawasan Puncak, membuat para PSK leluasa layani pria-pria hidung belang.
Demi kebutuhan hidup sehari-harinya, jasa para PSK Kawasan Puncak itu pun meraup keuntungan banyak.

Pada era tahun 90-an, sebuah lokalisasi PSK Gang Semen, kawasan Cibogo, Megamendung, ini menjadi tenar.
Dikenal dengan sebutan Gang Semen, lantaran jalan masuk tersebut diketahui terbuat daru pluran semen.
Bahkan, ada juga yang menyebutkan apabila di kawasan tersebut dulunya merupakan pabrik semen merah.
Sehingga dinamai Gang Semen.
Komplek Gang Semen itu bangunan rumah tinggal dibuat bertingkat dan berdempetan dan berhadapan.
Bila diibaratkan seperti komplek ruko.
Bagi pendatang baru untuk masuk ke lokalisasi tersebut agak ribet.
Sebab, penjaga keamanan berpakaian preman dengan garang menanyakan keperluan pengunjung.
Maklum takut ada petugas yang menyamar.
Berbeda dengan pelanggan.

Mereka dapat langsung masuk dan disambut para PSK yang rata-rata sudah berdiri di tempat mereka bekerja.
Para PSK tersebut berasal dari Cianjur, Sukabumi, Kuningan dan Indramayu.
Ada yang berusia remaja, muda sekira 20 tahunan ke atas dan berumur 30 tahunan.
Jika tidak salah tarif PSK tersebut berkisar minimal Rp 500.000 lebih.
Nilainya cukup besar pada tahun 90-an hingga tahun 2000-an.
Di lokaslisasi terbesar di Kabupaten Bogor itu juga terdapat sejumlah hotel yang dipergunakan untuk lampiaskan hawa nafsu.
Pada tahun 2009 lokalisasi Gang Semen ditutup oleh Bupati Bogor, Rachmat Yasin.
Meski demikian disebutkan bahwa para PSK tersebut ada yang pindah ke Gang Sempit dan Gang Bengkel.
Selain itu ada juga yang bekerja sendiri dengan memanfaatkan warga setempat mencarikan pelanggan.
Kembali Ditangkap
Penangkapan PSK di kawasan Puncak sering dilakukan.
Baik itu dari Polres Bogor dan Satpol PP Kabupaten Bogor.
Baru-baru ini Polres Bogor menangkap 4 PSK yang sedang melayani pria hidung belang di Vila Megamendung, Kabupaten Bogor.
Dalam penggerebekan di Vila RMI ke 4 PSK tersebut adalah LL (17 ), SH (24 ), R (20 ), IM (21), dan DPS (31).

Kemudian mucikari beinisial NO (35 ) dan penjaga vila berinisial LS (33).
Untuk short time, tarif PSK tersebut Rp 500.000
Sedangkan NO dan LS masing-masing mendapat keuntungan Rp 100.000,- dari setiap orangnya.
Sementara PSK mendapat Rp 300.000.
“Pelaku NO sebagai mucikari mendapat pesanan dari LS sebagai karyawan penginapan tersebut"
"LS sendiri menawarkan kepada penyewa vila yang memesan kamar mengunakan aplikasi Red Doorz,” kata Kapolres Bogor, AKBP Harun.

Paket Kawin Kontrak
Pelayanan jasa seks komersial di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor mengalami inovasi.
Para muncikari yang disebut mamih mempekerjakan anak asuhnya atau PSK dengan layanan paket.
Layanan paket tersebut mulai berkembang di tahun 2014.
Layanan paket itu berupa paket kawin kontrak selama sepekan atau lebih dan short time.
Untuk paket kawin kontrak tarifnya di atas 5 juta. Sedangkan short time Rp 500.000.
PSK yang mendapatkan paket kawin kontrak dapat dibawa atau diberikan tempat menetap.
Jika pelanggan menyukai wanitanya, maka durasi kontraknya bisa lama.
Ada yang dibelikan motor dan perhiasan.

Asal Timur Tengah
PSK di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, tak hanya dari Cianjur, Sukabumi, Kuningan, dan Indramayu.
Melainkan ada juga PSK Timur Tengah.
Mereka itu disebut PSK Maroko.
Usianya juga muda.
Dari usia 20 tahun hingga 30 tahun.

Tapi, tarifnya sangat mahal.
Sekitar Rp 5-6 juta per malam.
Tarifnya mahal dinilai wajar lantaran parasnya yang cantik.
Mereka umum melayani wisatawan asing yang datang ke Puncak.
Tentunya juga untuk dapat merasakan layanan PSK Maroko tidaklah mudah.
Sebab, banyak pintu yang harus dilalui.
(TribunJabar.id/TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma/Wartakotalive.com/Dodi Hasanuddin)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Awal Mula Janda Muda yang Tengah Hamil Jadi PSK, Dirayu Teman, ''Tak Perlu Capek, Uangnya Lumayan'" dan di Tribunjakarta.com berjudul "Tertibkan Pasar Kambing Kota Depok, Satpol PP Amankan 10 Kupu-Kupu Malam dan Dua Orang Penyalurnya,"

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Diceraikan Suami, Janda Muda Kondisi Hamil 7 Bulan Pilih Jadi PSK, Rela Jual Diri Demi Dapur Ngebul, https://wartakota.tribunnews.com/2021/03/01/diceraikan-suami-janda-muda-kondisi-hamil-7-bulan-pilih-jadi-psk-rela-jual-diri-demi-dapur-ngebul?page=all
Editor: Panji Baskhara