Rocky Gerung Soroti PDIP Pasca Penangkapan Gubernur Nurdin Abdullah: Tiket Politiknya Besar, Makanya

Dilansir TribunWow.com Rocky Gerung menilai tindakan korupsi yang dilakukan Nurdin Abdullah sejatinya untuk mengembalikan dana Pemilu yang tak sedikit

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA
Pengamat Politik, Rocky Gerung 

Rocky Gerung Soroti PDIP Pasca Penangkapan Gubernur Nurdin Abdullah: Tiket Politiknya Besar, Makanya

POS-KUPANG.COM - Bukan Rocky Gerung namanya, kalau tidak menyoroti secara tajam semua ketimpangan baik oleh Presiden Jokowi maupun partai pengusungnya, terlebih PDIP (PDI Perjuangan).

Rocky Gerung yang juga sebagai pengamat politik itu mengemukakan pendapatnya kasus dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai tindakan korupsi yang dilakukan Nurdin Abdullah sejatinya untuk mengembalikan dana Pemilu yang tak sedikit.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh KPK, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. Pada konferensi pers tersebut, KPK menyatakan telah menetapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sebagai tersangka kasus proyek pembangunan infrastruktur karena diduga menerima gratifikasi atau janji. Selain Nurdin Abdullah, KPK juga menetapkan tersangka kepada Sekdis PUPR Sulsel, Edy Rahmat (ER) sebagai penerima dan Agung Sucipto (AS) selaku pemberi.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh KPK, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. Pada konferensi pers tersebut, KPK menyatakan telah menetapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sebagai tersangka kasus proyek pembangunan infrastruktur karena diduga menerima gratifikasi atau janji. Selain Nurdin Abdullah, KPK juga menetapkan tersangka kepada Sekdis PUPR Sulsel, Edy Rahmat (ER) sebagai penerima dan Agung Sucipto (AS) selaku pemberi. (Tribunnews/Jeprima)

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (28/2/2021).

Menurut Rocky, PDIP perlu mengevaluasi kadernya yang terlibat korupsi.

"Harusnya kan ada evaluasi, ini potensial enggak partainya," jelas Rocky.

Ia mengatakan, korupsi sudah diniati sejak awal seseorang mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

Rocky lantas menyinggung soal banyaknya biaya yang harus digelontorkan calon kepala daerah demi memenangkan Pemilu.

"Tapi begitulah kalau ketamakan itu dari awal memang diniatkan," kata Rocky.

"Jadi sebetulnya korupsi ini diniatkan dari awal seseorang nyaleg jadi kepala daerah."

"Pasti dia akan mencari partai yang mudah untuk mendapat tiket."

Terkait hal itu, ia lantas menyinggung PDIP.

Menurut Rocky, tindakan korupsi dilakukan Nurdin Abdullah demi mengembalikan modal di Pemilu dulu.

"Tiket menuju partai itu setara dengan jumlah uang yang tersedia karena mesti beli tiket itu," jelas Rocky.

"Jadi dia tahu PDIP partai besar, tapi konsekuensinya tiketnya mahal."

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved