Covid-19 Berulang Tahun, Begini Evaluasi Pemerintah Kota Kupang

dari angka kematian tersebut ada 184 orang yang terkonfirmasi positif lau meninggal diangka 2,9 persen dan isolasi mandiri 1.069 orang. 

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
PK/Yen
Wakil Walikota Kupang, Herman Man 

Covid-19 Berulang Tahun, Begini Evaluasi Pemerintah Kota Kupang 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Hari ini tepat satu tahun covid-19 mewabah di Indonesia. Khususnya di kota Kupang sampai saat ini total kasus positif covid-19 mencapai 4.395 orang. Dengan rincian masih dirawat 1.174 orang, tingkat kesembuhan 3.093 atau 70,3 persen.

Kematian 4,1 persen, dari angka kematian tersebut ada 184 orang yang terkonfirmasi positif lau meninggal diangka 2,9 persen dan isolasi mandiri 1.069 orang. 

Kecamatan Oebobo 308 orang, Maulafa 293 orang, Kota Raja 174 orang, Alak 157 orang, Kelapa Lima 127 orang dan Kota Lama 115 orang.

Wakil Wali Kota Kupang, Herman Man, kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (2/3), mengatakan terbanyak di Kecamatan Oebobo karena daerah kepadatan penduduk, dimana aktifitas sosial dan ekonomi berada di daerah tersebut.

Herman menjelaskan awal Maret 2020 Pemerintah Kota membentuk Satgas sqat ini menjadi gugus tugas mulai dari kota, kecamatan dan kelurahan. 

"Memang di tingkatt kebawah belum efektif karena dukungan sumber daya ke bawah belum terlalu kuat. Tapi yang menarik pendekatan kita sejak awal pentahelix. Jadi melibatkan pemerintah, LSM, masyarakat, tokoh agama, pengusaha, akdemisi dan media. Dalam pentahelix ini yang konsisten koordinasi masih berjalan baik," tuturnya.

Terkait sumber daya  selama satu tahun, lanjutnya, mendapatkan bantuan dari banyak pihak, seperti bantuan pusat dari penanggulangan bencana nasional provinsi yang diteruskan ke kota, termasuk anggaran sektoral yang diturunkan ke instansi, APBD refocusing tahun 2020 Rp 45 miliar.

Saat ini diperkirakan Rp 80 miliar. Dana ini bukan hanya menunjang kesehatan tapi juga untuk melakukan operasi-operasi, penanggulangan, terutma membiayai isoman yang nantinya akan terpusat, pembelian obat-obatan, masker dan lainnya. 

Lanjutnya, pihak lain yang membantu adalah swasta. Meskipun tidak terkonsentir ke pemerintah, tapi aktifitas kegiatan di sosial media swasta sangat berperan. Kemudian bantuan dari provinsi, pada minggu lalu Pak Gubernur membantu 100 tenaga 3T di 12 puskesmas. 

Pada penanganan covid-19, lanjutnya, pada tiga bulan pertama dilakukan pendekatan murni kesehatan, lebih banyak melacak dengan pola 3T namun belum terlalu terorganisir karena belum mempunyai suatu pengalman bagaimana menanganinya dan tenaga juga terrbatas. 

"Dalam bidang kesehatan, PCR fokus ke provinsi, dimana banyak antri dan keterlambatan. Orang sudah meninggal baru hasinnya keluar, ini yang menjadi sumber persoalan. Bersyukur provinsi sudah memperbanyak dan rapid tes saat ini sudah antigen lalu ada dimana-mana. Inilah yang membantu sehingga peningkatan kasus terdeteksi dengan baik. Ini bukan hal yang buruk karena  manajemen kesehatan baik maka bukan hal yang buruk," tuturnya.

Ia mengatakan dalam kaitanya mengkombinasi 3T dan 5M baru saja dilakukan. Menurutnya ada kecenderungan menurun. Pemerintah Kota pun melakukan edukasi persuasif yang membuat masyarakat belum taat, karena tidak ada sanksi. Di bidang kesehatan mempunyai satu tim isoman di setiap puskrsmas.

Dari segi ekonomi, secara nasional pertumbuhan ekonomi menurun. Begitu juga di kota ini, yang melakukan pembatasan dalam bidang usaha, resto, pertokoan, tempat-tempat keramaian/hiburan.

"Kebijaksaan dunia usaha ketat, longgar, ketat, longgar berdasarkan tren. Mulai kemarin longgar tetapi tetap dengan oengawasan yang ketat. Pendidikan masih online, kegiatan keagamaan juga tergantung pada tren kasus. Menurut saya disiplin lembaga keagamaan menjalankan ibadah cukup baik," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved