Holding BUMN Farmasi Siapkan Dua Jenis Vaksin Covid-19 Gotong Royong, Dari China dan Amerika
para buruh dan karyawan swasta yang diberikan secara gratis dari masing-masing perusahaan tempat mereka bekerja.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Holding BUMN Farmasi Siapkan Dua Jenis Vaksin Covid-19 Gotong Royong, Dari China dan Amerika
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Induk Holding BUMN Farmasi (HBF), Bio Farma beserta anggota HBF Kimia Farma, akan mendatangkan dua jenis vaksin Covid-19, untuk keperluan Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong. Vaksin ini diperuntukan bagi para buruh dan karyawan swasta yang diberikan secara gratis dari masing-masing perusahaan tempat mereka bekerja.
Diharapkan, dengan adanya program vaksinasi Gotong Royong maka akan mempercepat program vaksinasi agar kekebalan kelompok atau herd immunity dapat segera tercapai. Selain itu, yang terpenting adalah Vaksinasi GR ini tidak akan mengganggu jalannya vaksinasi gratis yang sedang dijalankan oleh pemerintah.
Kedua jenis vaksin yang akan didatangkan oleh Bio Farma dan Kimia Farma antara lain, Moderna dengan platform m-RNA yang akan didatangkan oleh Bio Farma, dan Sinopharm dengan platform inactivated yang akan didatangkan oleh Kimia Farma.
"Saat ini Holding BUMN Farmasi sudah mulai menjajaki dan melakukan pembicaraan supply vaksin Covid-19 khusus untuk program vaksinasi gotong royong yaitu dengan Sinopharm dari Beijing China dengan platform in-activated, dan Moderna dari Amerika dengan platform mRNA," ujar Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM dari Head of Corporate Communications Bio Farma, Iwan Setiawan pada Minggu (28/2).
Bambang Heriyanto mengatakan, pengadaan vaksin dari Sinopharm rencananya akan dilakukan oleh anak perusahaan Holding Farmasi, PT Kimia Farma Tbk sedangkan Moderna, pengadaannya akan dilakukan oleh Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma.
Bambang menambahkan, peraturan vaksinasi gotong royong ini, sudah tertuang dalam Permenkes Nomor 10 tahun 2021, dengan jenis vaksin COVID-19 yang berbeda dengan jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi program pemerintah.
"Kami akan berkoordinasi erat dengan berbagai pihak, terutama Kementerian Kesehatan untuk menyiapkannya agar bisa berjalan lancar
dan baik. Dengan demikian, vaksin untuk gotong royong tidak akan menggunakan vaksin yang sama yang digunakan untuk program pemerintah," ujar Bambang.
Sama dengan jenis vaksin untuk pemerintah, vaksin COVID-19 Gotong Royong pun tetap harus mendapat persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization), atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bio Farma sendiri sudah menerima bulk vaksin COVID-19 dari Sinovac sebanyak 25 juta dosis yang terkirim dalam dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 15 juta dosis sudah tiba pada tanggal 12 Januari 2021, dan 10 juta dosis datang pada 2 Februari 2021 yang lalu. Supply bulk vaksin COVID-19 dari Sinovac ini akan datang secara bertahap sebesar 140 juta dosis hingga akhir Juli 2021 mendatang.
Bahan baku sebanyak 15 juta dosis sudah selesai seluruhnya diolah di fasilitas fill and finished Bio Farma. Sedangkan untuk bahan baku yang sebanyak 10 juta dosis, sudah mulai diproduksi pada 13 Februari 2021 yang diperkirakan akan selesai pada tanggal 20 Maret 2021.
Dari jumlah yang telah diproses tersebut, sampai dengan Sabtu (227/2), sebanyak 20 bets pertama sudah selesai diproduksi. Badan POM sendiri, sudah mengeluarkan lot release untuk 8 bets atau setara 7,2 juta dosis yang akan didistribusi ke 34 provinsi.
• Update Covid-19 NTT : NTT Catat 9.295 Kasus Positif Hingga Akhir Februari 2021
• Bupati Ngada Andreas Paru Minta Masyarakat Dukung Program Tante Nela Paris
Berdasarkan evaluasi hingga saat ini, semuanya masih terkendali dan berjalan dengan baik sesuai rencana, termasuk pendistribusian ke lokasi-lokasi terluar dan terpencil. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )