Bupati Ngada Andreas Paru Minta Masyarakat Dukung Program Tante Nela Paris

masyarakat desa akan berbeda pendekatan dengan bagaimana membangun desa-desa yang ada di dalam kelurahan yang ada di dalam Kota Bajawa

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Bupati Ngada Andreas Paru didampingi Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena saat memberikan sambutan pada acara temu pisah di Aula Setda Ngada, Sabtu (27/2/2021).  

Bupati Ngada Andreas Paru Minta Masyarakat Dukung Program Tante Nela Paris

POS-KUPANG.COM | BAJAWA--Bupati Ngada, Andreas Paru meminta kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Ngada untuk mendukung program Tante Nela Paris (Tani, Ternak, Nelayan, dan Pariwisata) yang diusung oleh dirinya bersama Wakil Bupati Raymundus Bena.

Pasalnya, sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, serta pariwisata menjadi sektor unggulan dalam rangka untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Ngada.

Permintaan tersebut disampaikan Bupati Ngada Andreas Paru dalam acara temu pisah dengan Bupati dan Wakil Bupati Ngada bersama Bupati Ngada periode 2016-2021 di Aula Setda Ngada, Sabtu (27/2/2021).

Andreas mengatakan, konsep program Tante Nela Paris yang akan dijalankan nantinya dipetakan berdasarkan potensi wilayah dan dipeyakan berdasarkan zona agroekologi.

Dijelaskannya, membangun di Kecamatan Golewa Selatan tidak akan sama dengan membangun di Kecamatan Soa, karena berbeda konsepnya. Demikian juga dengan Kecamatan Bajawa pendekatannya akan berbeda dengan bagaimana membangun Riung dan Riung Barat.

"Demikian juga membangun masyarakat desa akan berbeda pendekatan dengan bagaimana membangun desa-desa yang ada di dalam kelurahan yang ada di dalam Kota Bajawa," ungkapnya.

Andreas mengatakan, saat melakukan kunjungan sewaktu kampanye, dirinya melihat banyak sekali lahan dari masyarakat yang didiamkan begitu saja dan tidak dimaksimalkan dengan baik.

Padahal, kata Andreas, yang namanya aset harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan dengan baik oleh pemilinya sehingga nantinya aset dapat menghasilkan nilai ekonomis. 

"Jadi kita harus balik keadaan ini. Aset itu harus dimaksimalkan. Dia harus bekerja sehingga kita tidak perlu bekerja siang dan malam," ungkapnya.

Andreas menambahkan, banyak juga aset pemerintah berupa tanah yang tidak dimaksimalkan dengan baik. Padahal pemerintah memiliki aset tanah seluas kurang lebih 30 hektar yang tersebar di Turekisa seluas 15 hektar, di Soa seluas 10 hektar, dan di Naru 5 hektar.

"Ketika aset ini dimaksimalkan maka kita bisa membayangkan, kalau satu tahun kita maksimalkan maka kita bisa meningkatkan PAD. Kita bisa menaikan PAD menjadi 50 miliar," jelasnya.

MOTIVASI Sholat Tahajud, Tata Cara, Doa, Waktu & Keutamaan Sholat Tahajud

Untuk itu, Andreas berharap, para ASN dapat bekerja maksimal untuk menyukseskan program Tante Nela Paris. Sebab dirinya sunggu yakin, jika semua elemen bergandengan tangan bersama, maka program Tante Nela Paris bisa dijalankan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved