Isu Kudeta Demokrat
Simak Fakta, SBY Sadar tak Bisa Imbangi Koalisi Jokowi, Kader Demokrat Diminta Lakukan Hal Ini
Simak Fakta Berikut, SBY Sadar tak Bisa Imbangi Koalisi Jokowi, Kader Demokrat Diminta Lakukan Hal Ini
Ia pun berharap seluruh kader tetap sabar dan tegar dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.
"Insya Allah, kesabaran, ketegaran, dan semangat pantang menyerah yang kita miliki, akan berbuah manis di kemudian hari. Bisa saja gagal di hari ini, tapi sukses di hari esok," tutur SBY.
Minta Usir Kader yang Terlibat Kudeta
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) menegaskan kepada seluruh jajaran Demokrat untuk mengusir kader-kader yang masih mendukung atau berpartisipasi dalam upaya mengambil alih kepemimpinan partai.
"Kalau segelintir kader atau mantan kader itu masih bergentayangan, mencari mangsa ke kanan dan ke kiri, katanya ada juga yang bertindak sebagi 'EO', hadapi dengan sikap yang tegas. Usir orang-orang itu," kata SBY dalam dalam video news release yang diterima Kompas.com, Rabu (24/2/2021).
SBY juga meminta agar kader dan mantan kader Demokrat itu segera berhenti merusak partai.
Kendati demikian, ia tetap mengingatkan agar para kader tidak melakukan tindakan dengan unsur kekerasan atau main hakim sendiri dalam menghadapi gerakan tersebut.
"Banyak cara untuk mempertahankan kedaulatan partai, tanpa melawan hukum yang berlaku. Dalam melawan kemungkaran, janganlah digunakan cara-cara yang sama mungkarnya," jelasnya.
Meskipun, diakui SBY, seringkali tak mudah untuk mendapatkan keadilan.
Namun, ia mengingatkan agar Demokrat tetap menjadi pihak yang menghormati konstitusi.
Lebih lanjut, Presiden ke-6 RI itu bercerita pengalamannya pada 2017, saat putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta.
Kala itu, ia merasa sebagai warga negara yang tidak mendapatkan keadilan dalam menyuarakan haknya.
"Sebagai warga negara, bukan sebagai mantan presiden, saya juga kerap menghadapi isu keadilan ini. Dulu, di tahun 2017, ketika tengah digelar Pilkada Jakarta, dan AHY menjadi salah satu calon gubernur, rumah saya di Kuningan digeruduk oleh ratusan massa," cerita dia.
"Sebenarnya banyak yang tahu, siapa penggerak dari aksi penggerudukan itu, namun, hingga kini, keadilan tidak pernah datang," sambungnya.
Tak berhenti sampai di situ, SBY mengungkapkan pernah mengalami fitnah kejam, satu hari menjelang pemungutan suara Pilkada Jakarta 2017.