Info Kesehatan

Wajib Tahu Guys, 3 Faktor yang Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Janin dalam Kandungan

Apalagi, kemungkinan keguguran terjadi pada ibu hamil juga terbilang tinggi, yakni sekitar 15-20 persen.

Editor: Rosalina Woso
KOMPAS.com/Shutterstock
Ilustrasi ibu hamil 

dr. Tria menjelaskan, kematian janin dalam kandungan akan semakin tinggi kemungkinannya jika sang ibu memiliki riwayat penyakit kronis.

Mulai dari kencing manis ataupun darah tinggi.

“Jadi, kalau misalnya ada kematian bayi, kita akan melakukan evaluasi. Kalau dari sisi ibu, yang paling sering terjadi adalah adanya penyakit-penyakit kronis, misalnya diabetes mellitus atau kencing manis, darah tinggi, dan lain-lain,” ungkap dr. Tria saat dihubungi secara virtual oleh Nakita.id, Rabu (17/2/2021).

Selain penyakit kronis sang ibu, cacat bawaan yang dialami oleh sang bayi juga bisa mengakibatkan kematian dalam kandungan.

“Kalau bayi, mungkin ada kelainan cacat bawaan yang membuatnya tidak bisa bertahan,” lanjutnya.

Bukan hanya itu, plasenta atau tali pusat janin juga tak kalah pentingnya untuk diperhatikan.

Pasalnya, kematian janin dalam kandungan ternyata bisa diakibatkan oleh masalah pada tali pusat.

“Sedangkan, dari plasenta atau tali pusat, apakah ada masalah? Misalnya, plasenta atau tali pusatnya kecil, atau mungkin ada pilinan di tali pusatnya,” kata dr. Ruswantriani SpOG, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSU Bunda Jakarta.

PKL D3 Politani Negeri Kupang Tahun 2021 Dilakukan dengan Berbeda di Masa Covid-19

Pemkab Flotim Dapat Bantuan Alat Kesehatan dari Pusat, Ini Alatnya

“Jadi, kadang ada tali pusatnya terpuntir, tersimpul, atau bahkan terlepas dari tempatnya. Itu bisa terjadi walaupun jarang. Jadi, tetap harus kita evaluasi tiga hal tersebut,” tutupnya.(*/nakita)

Sumber: Nakita
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved