Angka Kasus Bunuh Diri Meningkat Saat Pendemi, Wanita Jepang Jauh Lebih Merana Daripada Pria
Hidup di negara berkembang seperti di Indonesia membuat rakyatnya bertanya-tanya seperti apa rasanya hidup di negara maju.
Tachibana mengatakan Covid-19 tampaknya mendorong yang sudah rentan untuk mencapai batasnya.
Ia menggambarkan telepon pertolongan mengerikan yang diterima para stafnya beberapa bulan terakhir.
"Kami mendengar banyak 'aku ingin mati' dan 'aku tidak punya tempat tujuan lain'," ujarnya.
"Mereka juga berkata 'Ini sangat menyakitkan. Aku sangat kesepian aku ingin menghilang'."
Bagi para korban kekerasan fisik maupun seksual, Covid-19 telah menjadikan situasi sangat buruk.
"Seorang gadis yang kuajak berbicara kemarin mengatakan ia sudah sering menjadi korban kekerasan seksual ayahnya," ujar Tachibana kepada Wingfield-Hayes.
"Namun karena Covid-19 ayahnya tidak banyak bekerja dan sering di rumah, ia tidak bisa melarikan diri darinya."
Pola yang 'sangat tidak biasa'
Peningkatan mendadak jumlah korban bunuh diri di era pandemi Covid-19 di Jepang ini kebanyakan adalah wanita.
Hal itu sangatlah tidak biasa dan baru saja terjadi di Jepang.
Namun ada beberapa alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Ketakutan atas patriarki itu yang membuat wanita Jepang memilih melajang saja.
Profesor Michiko Ueda, salah satu pakar masalah bunuh diri Jepang, mengatakan "Banyak wanita tidak menikah lagi.
"Mereka harus menopang hidup mereka sendiri dan tidak punya pekerjaan permanen. Sehingga saat ada sesuatu yang terjadi, mereka akan terpukul. Jumlah karyawan kehilangan pekerjaan sangatlah besar dalam 8 bulan terakhir."*
Sebagian artikel ini sudah tayang di intisari.grid.id dengan judul: Jauh Lebih Merana Daripada Pria, Wanita Muda di Jepang Putus Asa dan Sebabkan Tercatat Rekor Suram Bunuh Diri Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19, 'Aku Sangat Kesepian Aku Ingin Menghilang' https://intisari.grid.id/read/032566771/jauh-lebih-merana-daripada-pria-wanita-muda-di-jepang-putus-asa-dan-sebabkan-tercatat-rekor-suram-bunuh-diri-meningkat-di-tengah-pandemi-covid-19-aku-sangat-kes?page=all