Pilkada Mabar : Paket Edi-Weng Minta Doa dan Dukungan Masyarakat
Hal utama yang akan dilakukan yakni memastikan dan menertibkan segala aset yang dimiliki Pemda Mabar
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Pilkada Mabar : Paket Edi-Weng Minta Doa dan Dukungan Masyarakat
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Pasangan Calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Edistasius Endi dan dr Yulianus Weng (Paket Edi-Weng) meminta doa dan dukungan dari seluruh komponen masyarakat di daerah itu.
Hal tersebut disampaikan menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang tidak menerima gugatan sengketa pilkada Kabupaten Mabar, yang diajukan Maria Geong dan Silverius Sukur (paket Misi) sebagai calon bupati dan wakil bupati Mabar nomor urut 2.
"Mohon doa dan dukungan sehingga cita-cita kita masyarakat maju dan sejahtera dibawa kepemimpinan kami," kata Edistasius Endi didampingi dr Yulianus Weng saat menggelar konferensi pers di Hotel Inaya, Senin (15/2/2021).
Selain itu, pihaknya juga berterima kasih kepada para paslon lainnya, lebih khusus paslon paket Misi yang telah menggunakan hak konstitusionalnya dengan mengajukan gugatan sengketa hasil pilkada Mabar ke MK.
Menurutnya, pilkada Mabar telah usai dan tiba saatnya bersama membangun Kabupaten Mabar agar masyarakat lebih sejahtera.
Selanjutnya, Edistasius Endi yang akrab disapa Edi Endi ini juga menyampaikan terima kasih kepada parpol pengusung, relawan Edi-Weng, media massa, penyelengara pemilu, TNI-Polri dan pihak kejaksaan yang telah ikut menyukseskan pemilu.
"Kita bersyukur kondisi aman terkendali, yang artinya masyarakat dan semua komponen bijak dalam berdemokrasi," tegasnya.
Saat ditanya apa yang akan dilakukan dalam 100 hari kerja usai dilantik, mantan Ketua DPRD Kabupaten Mabar itu menjelaskan, bersama dr Yulianus Weng akan melakukan akselerasi pembangunan dalam berbagai hal.
Hal utama yang akan dilakukan yakni memastikan dan menertibkan segala aset yang dimiliki Pemda Mabar
Selanjutnya, mengupayakan untuk Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas agar bebas dari kemacetan, terlebih di beberapa titik seperti di Puncak Waringin dan Jalan Soekarno-Hatta.
"Kami pastikan kota Labuan Bajo tidak macet, melalui edukasi, membuka ruang, menyiapkan tempat parkir di Jln Soekarno-Hatta, sehingga kemacetan yang ada tidak berlanjut," katanya.
Pihaknya pun telah melirik beberapa tempat dekat berbagai titik kemacetan untuk dijadikan sebagai lahan parkir, sehingga persoalan kemacetan dapat diselesaikan.
"Termasuk kebijakan yang akan dirumuskan dalam peraturan bupati agar kendaraan berukuran besar yakni kendaraan bermotor roda 6, kendaraan bongkar muat tidak boleh memasuki atau melintasi jalan Soekarno-Hatta dari jam 4 sore hingga jam 11 malam," tegasnya.
Lebih lanjut, pembenahan dalam perizinan agar lebih optimal dan tidak berbelit-belit, misalnya di Kantor Perizinan Satu Pintu Kabupaten Mabar.