Pesan Puasa 2021 Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr dan Tata Cara Penerimaan Abu

Berikut adalah salinan pesan Puasa 2021 Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr, yang beredar di berbagai grup WhatsApp.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Youtube/multimedia KTDW
Ilustrasi tata cara penerimaan abu pada perayaan Rabu Abu, 17 Februari 2021. 

Sri Paus Fransiskus meminta umat beriman Katolik, agar menemukan kembali jalan perjumpaan yang bermartabat dan bersahabat dalam bingkai pertobatan gaya hidup pribadi dan bersama demi kebaikan bersesama yang mulia dan manusiawi.

Masa puasa selalu menjadi kesempatan istimewa untuk membarui hidup iman. Inilah masa berbalik kembali kepada Allah dan sesama sebagai bagian utuh dari panggilan untuk menghayati anugerah anak-anak Allah yang diterima dalam Permandian Kudus.

Kita ingin mengenakan kembali rahmat pengudus yang dianugerahkan Kristus dalam kekuatan Roh Kudus.

Maknanya adalah bahwasanya sukacita Injil hadir kembali dalam kepenuhan, sehingga kita mampu berjalan sebagai anak-anak terang di tengah kegelapan dunia.

Kita mendapat anugerah khusus untuk berjumpa kembali makna penebusan Yesus Kristus, yang mengorbankan diri-Nya demi kebaikan banyak orang, kata-Nya: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu, sama seperti Anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mt. 20: 27-28).

Di tengah masa sulit dewasa ini, umat beriman menemukan kekuatan dan daya untuk menggerakkan kembali peradaban kasih. Dengan demikian kita mampu berbagi peran dalam upaya bersama untuk mendorong dialog yang konstruktif demi kemaslahatan bersama.

Berbarengan dengan pertarungan politik dan ekonomi yang meresahkan dewasa ini, masa puasa dapat menjadi kesempatan untuk mengadakan perubahan gaya hidup demi keseimbangan lingkungan hidup bersama.

Dengan berharap pada bantuan Salib Yesus Kristus, umat beriman Kristiani mampu membangun diri yang gemar mengabdi dan bersahabat dengan semua orang.

Dalam bingkai perubahan gaya hidup demikian, kita dengan gembira menghayati perutusan sukacita Injil untuk mendulang kebersamaan yang saling membantu dan berkorban menuju pulihnya keseimbangan hidup yang saling menguntungkan dalam persaudaraan dan persahabatan sosial.

Rasul Petrus berkata: “Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa” (1Ptr. 4:7-8).

Saudara-saudari terkasih,

Dalam merayakan Tahun St. Yosep, selama masa puasa ini, kita berjumpa dengan unsur-unsur kebapaan St. Yosep yang mendorong kematangan hidup iman, yaitu peradaban kasih dalam kerendahan hati.

Teladan St. Yosep yang berani dan kreatif dalam situasi yang sulit boleh memberikan semangat baru yang berbuah dalam hidup iman dan karya kita.

Dengan demikian kita tidak takut menghadapi keadaan yang sulit, seperti menghadapi corona virus, tetapi dengan tenang mengupayakan kehadiran yang membawa perubahan positif demi kebaikan bersama.

St. Yosep yang patuh pada kehendak Allah memberikan teladan bagi kita untuk menekuni perjalanan hidup dalam kesabaran dan keberanian yang kreatif menurut bingkai perutusan yang menyelamatkan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved