Pesan Puasa 2021 Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr dan Tata Cara Penerimaan Abu

Berikut adalah salinan pesan Puasa 2021 Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr, yang beredar di berbagai grup WhatsApp.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Youtube/multimedia KTDW
Ilustrasi tata cara penerimaan abu pada perayaan Rabu Abu, 17 Februari 2021. 

Pesan Puasa 2021 Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr dan Tata Cara Penerimaan Abu

POS-KUPANG.COM - Umat Katolik sedunia segera memasuki masa Prapaskah atau masa puasa yang akan berlangsung selama 40 hari.

Masa puasa ini akan diawali dengan penerimaan abu oleh setiap umat Katolik pada hari Rabu Abu, 17 Februari 2021.

Dengan melaksanakan puasa, umat menyiapkan diri untuk mengambil bagian dalam hidup baru, yaknis Paskah Kristus, di mana Dia rela menderita sengsara, wafat dan bangkit demi menebus dosa manusia.

Berikut adalah salinan pesan Puasa 2021 Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr, yang beredar di berbagai grup WhatsApp.

Di akhir pesan ini, kami juga menyediakan video tata cara penerimaan abu pada hari Rabu Abu, 17 Februari 2021.

Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr.
Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr. (Dok)

 Saudara-saudari terkasih,

Masa puasa tahun 2021 masih berada dalam terpaan pandemi Covid-19. Keprihatinan hidup menyelimuti perjalanan kita sebagai makhluk tercipta.

Perjuangan bersama untuk mengatasi wabah ini berpacu dalam pelbagai kebijakan publik di seluruh dunia.

Pemerintah dan masyarakat Indonesia bersama-sama berupaya untuk menemukan jalan keluar yang efektif dalam kerjasama internasional.

Pertanda baik dan buruk masih berjalan bersama, sehingga pergerakan sosial mengalami pembatasan dan perlambatan.

Pada tahun 2020, Sri Paus Fransiskus mengeluarkan dua pernyataan, yaitu Ensiklik Fratelli Tutti dan Surat Apostolik Patris Corde.

Kedua pernyataan ini membeberkan situasi dunia dewasa ini dengan gamblang, tetapi dengan penuh pengharapan dalam semangat “persaudaraan dan persahabatan sosial” menuju pulihnya kesejahteraan bersama.

Kedua anjuran ini membuka kembali wawasan hidup iman Kristiani dalam menghadapi tantangan dan kesulitan jaman sekarang ini.

Keduanya merujuk pada teladan hidup St. Fransiskus dari Assisi dan St. Yosep, yaitu keberanian kreatif dalam menghayati perutusan hidup sebagai orang beriman dalam bingkai kehendak Allah di tengah perjalanan peradaban manusia yang terombang-ambing oleh kesombongannya sendiri.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved