Jubir Jokowi Fadjroel Rachman Rupanya Anggota Aktif GAR ITB yang Tuding Din Syamsuddin Radikal
Jubir Jokowi Fadjroel Rachman Rupanya Anggota Aktif GAR ITB yang Tuding Din Syamsuddin Radikal
Jubir Jokowi Fadjroel Rachman Rupanya Anggota Aktif GAR ITB yang Tuding Din Syamsuddin Radikal
POS-KUPANG.COM - Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung ( GAR ITB ), diduga melaporkan Din Syamsuddin radikal.
Ternyata, GAR ITB berisi sejumlah tokoh. Satu di antaranya adalah Juru Bicara Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Fadjroel Rachman.
Fadjroel Rachman disebut turut menjadi anggota aktif Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR-ITB).
Demikian diungkapkan oleh anggota GAR-ITB, Nelson Napitupulu. Keaktifan Fadjroel Rachman di GAR-ITB karena berada dalam grup Whatsapp yang kadang kerap berkomentar.
"(Fadjroel Rachman) ada di WAG (WhatsApp Grup) GAR-ITB. Biasanya kalau dia ada waktu, dia merespons," kata Nelson pada Minggu (14/2/2021).
Nelson menuturkan, Fadjroel Rachman merupakan anggota biasa. Dalam kesehariannya, Fadjroel tidak melulu aktif berkomentar.
Dia, kata Nelson, hanya sekadar mengomentari isu-isu terkini yang ramai dibicarakan di grup.
"Kadang komen, kadang enggak. Kalau ada isu yang dibahas, kadang dia komen. Tapi tidak semuanya (dikomen)," ucap Nelson.
Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Tak Akan Memproses Hukum Din Syamsuddin Karena Kritiknya
Lebih lanjut, Nelson mengungkapkan, awal terbentuknya GAR-ITB. Bermula dari obrolan para alumni ITB.
Juga beberapa alumni universitas lain yang peduli terhadap isu radikalisme dan intoleransi.
Saat kali pertama dibentuk, gerakan ini dinamakan Nusa Kinarya Rumah Indonesia atau NKRI. Sebab, saat itu masih banyak alumni-alumni dari universitas lain.
Namun, seiring berjalannya waktu atau pada 2019, nama NKRI berubah menjadi GAR-ITB. Alasannya, karena ada persoalan intoleransi dan radikalisme di ITB.
"Memang ada persoalan intoleransi dan radikalisme di ITB, makanya kita tak enak dengan PT (perguruan tinggi) lain," ujar Edwin.
"Makanya kita mengelompok, yang alumni ITB saja. Maka dibuatlah itu, GAR-ITB."
Menurut Nelson, kegiatan GAR-ITB selama ini banyak menyoroti persoalan radikalisme dan intoleransi.
Karenanya, gerakan ini kerap menggelar diskusi dengan mengundang narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Juga termasuk pihak lain yang punya kapasitas dalam memberikan paparannya mengenai isu tersebut.
Seperti diketahui, GAR-ITB menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini karena sebagai pihak yang melaporkan Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu dilaporkan GAR-ITB karena dianggap melakukan pelanggaran kode etik perilaku ASN.
Karenanya, Nelson membantah jika pihaknya disebut melaporkan Din Syamsuddin karena yang bersangkutan menganut paham radikalisme.
Menurut dia, dirinya melaporkan Din Syamsuddin karena tindakannya tak sesuai dengan kode etik dan kode perilaku ASN.
"Kita tak pernah melaporkan Pak Din Syamsuddin sebagai orang yang diduga radikal. Tidak," ujar Nelson.
"Yang kita laporkan adalah Pak Din Syamsuddin itu anggota MWA ITB. Dia berstatus sebagai ASN."
Artikel ini telah tayang di https://www.kompas.tv/article/147026/ternyata-jubir-presiden-fadjroel-rachman-anggota-aktif-gar-itb-yang-laporkan-din-syamsuddin?page=all