News

SBY Singgung Pernyataan Jokowi yang Minta Pemerintah Dikritik, 'Obat Itu Pahit', Maksudnya?

SBY Singgung Pernyataan Jokowi yang Minta Pemerintah Dikritik, 'Obat Itu Pahit', Maksudnya?

Editor: Adiana Ahmad
istimewa
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Presiden Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono 

Presiden mengatakan meski banyak hal yang sudah diraih dalam pelayanan publik, namun harus disadari juga masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.

Oleh karena itu,  catatan atau laporan tahunan Ombudsman RI sangat penting untuk mendorong peningkatan standar kualitas pelayanan publik  di masa yang akan datang.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menambahkan bahwa kritik, saran, dan masukan itu seperti jamu yang menguatkan pemerintah.

"Kami memerlukan kritik yang terbuka, kritik yang pedas, kritik yang keras karena dengan kritik itulah pemerintah akan membangun lebih terarah dan lebih benar," kata Pramono di peringatan Hari Pers Nasional (9/2).

Komentar SBY

Melalui akun Twitternya @SBYudhoyono, SBY menyebut bahwa kritikan itu laksana obat yang rasanya pahit.

Tapi disatu sisi obat yang rasanya pahit itu bisa saja mencegah atau menyembuhkan dari penyakit.

Terlebih jika obatnya tepat dan dosis yang diberikan tepat, maka akan menjadikan orang yang menerima menjadi sehat.

Presiden kelahiran Pacitan Jawa Timur itu mengatakan bahwa kritik yang dilakukan dengan benar akan bisa mencegah kesalahan.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu juga menyinggung terkait pujian yang diberikan untuk seseorang.

Ia mengibaratkan pujian dan sanjungan itu laksana gula yang manis.

Jika gula yang diberikan belebihan maka bisa mendatangkan suatu penyakit.

"1. Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat. Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit," tulis SBY melalui akun Twitternya.

"2. Kritik itu laksana obat & yang dikritik bisa "sakit". Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan. Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan," sambungnya. 

Komentar Jusuf Kalla

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved