Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Bela Din Syamsuddin : Jangan Mudah Melabeli Radikal

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tak sependapat dengan pihak-pihak yang menyebut Din Syamsuddin sebagai tokoh yang radikal

Editor: Alfred Dama
kemenag.go.id
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Bela Din Syamsuddin : Jangan Mudah Melabeli Radikal

POS KUPANG.COM -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tak sependapat dengan pihak-pihak yang menyebut Din Syamsuddin sebagai tokoh yang radikal

Ia memintah pihak-pihak yang menyebut hal itu tak mudah untuk melebeli Din Syamsuddin seagai tokoh radikal

Dia Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta semua pihak untuk tidak mudah memberikan label radikal kepada seseorang atau kelompok.

KABAR Gembira Lawan Virus Corona, Ilmuwan Medis Israel Temukan Obat Covid-19 yang Efektif

TERBONGKAR, Salah Satu Anggota GAR ITB Pelapor Din Syamsuddin ke KASN , Warganet: Hmm, Nggak Heran

Dimas Beck Akhirnya Ungkap Kedekatannya dengan Luna Maya Setelah Cium Mesra Eks Ariel NOAH

Beda Jauh Puput Nastiti Devi danVeronika Tan,Mantan Isrti Ahok Rayakan Imlek dengan Gaun Sederhana

PERHATIAN, Jenis Masker ini Efektif Jadi Pencegahan Virus Corona

Penyematan predikat negatif tanpa dukungan data dan fakta yang memadai, menurut Yaqut, dapat berpotensi merugikan pihak lain.

“Kita harus seobjektif mungkin dalam melihat persoalan, jangan sampai gegabah menilai seseorang radikal misalnya,” ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/2/2021).

Yaqut menegaskan, terkait dugaan pelanggaran Din Syamsuddin yang statusnya masih sebagai dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta , sebenarnya telah jelas ada regulasi yang mengaturnya.

Prosedur penyelidikan, menurutnya, telah diatur secara komprehensif oleh negara, antara lain melalui inspektorat maupun KASN

Dengan dasar tersebut, Yaqut berharap, semua pihak untuk mendudukkan persolan ini dengan proporsional. Dirinya meminta jangan sampai ada kelompok yang mudah menyematkan predikat radikal kepada Din Syamsuddin.

"Persoalan disiplin, kode etik dan kode perilaku ASN sudah ada ranahnya. Namun, jangan sampai kita secara mudah melabeli Pak Din radikal dan sebagainya," ucap Yaqut.

Stigma atau cap negatif, menurut Yaqut, seringkali muncul karena terjadinya sumbatan komunikasi. Ia menegaskan pentingnya menciptakan pola komunikasi yang cair dan dua arah.

Stigma radikal juga bisa jadi muncul karena seseorang kurang memiliki informasi dan data yang memadai terhadap sikap atau perilaku orang lain.

“Dengan asumsi itu, maka klarifikasi atau tabayyun adalah menjadi hal yang tak boleh ditinggalkan dalam kerangka mendapat informasi valid," tutur Yaqut.

Dengan model tabayyun ini, maka hakikatnya seseorang atau kelompok juga akan terhindar dari berita palsu atau hal-hal yang bernuansa fitnah.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Menag Yaqut Cholil Qoumas: Jangan Mudah Melabeli Din Syamsuddin Radikal, https://wartakota.tribunnews.com/2021/02/13/menag-yaqut-cholil-qoumas-jangan-mudah-melabeli-din-syamsuddin-radikal.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved