Ahok BTP

Bak Kacang Lupa Kulit, Ahok Buka-bukaan Alasan Tinggalkan Golkar dan Gerindra Pilih Gabung PDIP

Bak Kacang Lupa Kulit, Ahok Buka-bukaan Alasan Tinggalkan Golkar dan Gerindra Pilih Gabung PDIP

Editor: Adiana Ahmad
Instagram/ baladtehineu
Ahok BTP atau Basuki Tjahaja Purnama foto bersama kader PDIP di sela Kongres V PDIP di Denpasar Bali yang dimulai Kamis (8/8/2019). 

Bak Kacang Lupa Kulit, Ahok Buka-bukaan Alasan Tinggalkan Golkar dan Gerindra Pilih Gabung PDIP

POS-KUPANG.COM - Keputusan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok bergabung dengan PDIP sempat mengejutkan banyak pihak.

Apalagi karier politiknya dibesarkan Golkar dan Gerindra.

Ternyata mantan suami Veronica Tan itu mempunyai alasan mengapa tinggalkan Partai Golkar dan Partai Gerindra dan memilih bergabung dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut. 

Ia mengungkapkan jika Megawatai Soekarnoputrilah yang menjadi alasannya bergabung dengan PDIP. 

Ahok diketahui bergabung dengan PDIP setelah bebas dari penjara akibat kasus penghinaan terhadap kitab Suci alquran.

Ahok Sampaikan Pesan Ini Ke Anak-Anak Muda: Kalau Mau Jadi Politisi, Siap Berkorban Untuk Orang Lain

Alasan Ahok Bergabung dengan PDIP, Ternyata Karena Tertarik Sama Ibu Mega

Ahok Angkat Bicara Soal Pilihan Politiknya, Saya Bergabung ke PDIP Karena Ibu Megawati & Alasan Ini!

Ahok menyebut, alasan utamanya yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menurutnya selalu menilai seorang kader dari kemampuannya bekerja.

Megawati, menurut Ahok, tidak memikirkan latar belakang suku, agama, ras dan golongan ketika memilih seorang kader untuk maju dalam sebuah kontestasi politik.

"Saya sendiri bukan cuma ngomong tetapi mengalami, banyak orang takut mencalonkan saya karena dianggap triple minoritas atau apa, tetapi bagi Ibu Ketum tidak. Dia harus menilai orang berdasarkan meritokrasi atau kemampuan seseorang bisa kerja atau tidak," kata Ahok pada Perayaan Imlek yang diadakan oleh PDIPP secara virtual, Jumat (12/2/2021).

Ahok bercerita, saat hendak mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2012, banyak pihak yang memintanya untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur menemani Joko Widodo.

Namun, kata Ahok, Megawati tetap memilihnya untuk disandingkan dengan Jokowi kala itu.

"Saya hanya dengar, ketika itu sebenarnya pendamping Pak Jokowi bukan saya sebetulnya. Karena kalau saya kan akan menurunkan nilai seorang Pak Jokowi, saya turunan Tionghoa, agama saya bukan yang mayoritas," kata Ahok.

"Tetapi Ibu Mega mengatakan 'Saya memilih Ahok untuk maju karena dia memang bisa kerja' dan terbukti. Itu yang dilakukan oleh Ibu (Mega), dan saya kira ini bukti konkret Ibu seorang negarawan," ucap dia.

Saat ini, Komisaris Utama Pertamina itu pun menyebut bahwa ia hanya ingin tetap dikenal sebagai seorang perjuang nasionalis.

"Yang saya harapkan dalam hidup saya adalah, saya tetap punya nama yang baik sebagai pejuang nasionalis di partai seperti PDI-P. Kerinduan saya adalah kita sama-sama sebagai saudara sebangsa se-Tanah Air, memperjuangkan fondasi dasar pancasila ini. Tujuannya apa? Mewujudkan keadilan soaial bagi seluruh Indonesia," papar Ahok.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved