Tuan Guru Bajang
Simak Ceramah Tuan Guru Bajang; Allah SWT Menjamin Persediaan Pangan, Ini Kisah-kisah Terdahulu
Simak Ceramah Tuan Guru Bajang: Allah SWT Menjamin Persediaan Pangan Sebagaimana Kisah-kisah Terdahulu.
Simak Ceramah Tuan Guru Bajang: Allah SWT Menjamin Persediaan Pangan Sebagaimana Kisah-kisah Terdahulu
POS-KUPANG.COM -- Simak Ceramah Tuan Guru Bajang: Allah SWT Menjamin Persediaan Pangan Sebagaimana Kisah-kisah Terdahulu.
Dalam masa pandemik Covid-19 seperti ini wajar saja orang khawatir mengenai persediaan pangan yang tersedia.
Pasalnya sekarang mulai diadakan pembatasan sosial dimana masyarakat diharapkan berdiam diri di rumah dan tidak bepergian keluar.
• APES Ini Nekat Nikahi Pelakor, Kepergok Istri Sah Karir Amblas: Ini Hukumannya dari Instansi
• HEBOH, Anak Buah Beli Ludah Penderita Covid-19 untuk Bunuh Bosnya: Astaga Teknik Membunuh Seaneh itu
• Theo Minta Pembagian Angpao Lewat Transfer Imlek 2021 Doa di Rumah Masing- masing
Kondisi tersebut terungkap dalam sebuah diskusi bersama Universitas Negeri Solo (UNS) dengan Dr TGB Muhammad Zainul Majdi Lc MA membahas mengenai ketahanan pangan menurut Islam di Masa Covid-19.
Dr TGB Muhammad Zainul Majdi Lc MA yang akrab dipanggil Tuan Guru Bajang ini menjelaskan bahwa manusia tidak perlu khawatir mengenai persediaan pangan.
Pasalnya Allah SWT mencontohkan dalam kisah-kisah terdahulu seperti seorang Nabi Yunus As dan Ashabulkahfi yang dapat bertahan walaupun tidak makan dan minum.
Nabi Yunus digambarkan selama 40 hari di dalam perut paus tidak makan dan minum.
Tidak hanya seorang Nabi Yunus As.
Allah SWT juga mengambarkan di dalam kisah Ashabulkahfi dimana saat itu ada tujuh orang pemuda yang masuk ke dalam sebuah gua dan tertidur di dalamnya selama 309 hari.
Dalam contoh ini, Allah SWT mengambarkan bagaimana Allah menjamin pangan mereka dengan dapat bertahan hidup dan tidak sedikitpun kurus akibat tidak makan dan minum.
“Prinsip pangan menurut Allah SWT adalah menjamin bagi setiap mahluknya untuk tidak kekurangan pangan.
"Kebijakan pangan dicontohkan Allah SWT seperti Nabi Yusuf AS dapat bertahan hidup dalam perut paus tidak makan dan minum tidak kurus.
"Lalu ada Ashabul Kahfi tidak kurus walaupun didalam gua selama 309 hari. Ini semua merupakan dimensi dari Allah SWT dimana dijamin pangan oleh Allah SWT,” ungkap Dr TGB. Muhammad Zainul Majdi. Lc, MA. (M22)
Silakan tonton mulai di menit 44.45:
Simak ceramah lengkap Tuan Guru Bajang berikut ini.
Berikut ceramah Dr TGH Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang, yang diketahui Tuan Guru Bajang ceramah soal tugas pendakwah.
Kali ini tema ceramah Tuan Guru Bajang soal dakwah kita, yang menjelaskan dakwah tugas suci hingga berdakwah perlu kerendahan hati.
Dalam ceramahnya yang diposting di akun resmi Instagram @tuangurubajang, Sabtu (23/8/2019), Tuan Guru Bajang sebut muslim menguatkan, sementara non-muslim mengenalkan.
"Jadi dalam kitab itu kan, dakwah itu mengajak ya. Adda'watu, da'wah Ilallah. da'wah ila dinillah. Mengajak kepada dinul islam"
"Untuk muslim itu ya menguatkan. Untuk non-muslim mengenalkan"
"Anda semua santri tahu tujuan yang mulia harus ditunaikan dengan cara yang mulia. Tidak hanya isi dan substansi. Namun adab dan akhlak seorang da'i juga penting"
"Bagaimana hendak kita mengajak kepada kemuliaan, kalau ucapan, perilaku, sikap kita dalam berdakwah, tidak mencerminkan kemuliaan itu," ucap Tuan Guru Bajang.
Profil Tuan Guru Bajang
WartaKotaLive melansir BangkaPos, berikut ini fakta-fakta tentang TGB yang dirangkum TribunSolo.com dari berbagai sumber:
1. Jabatan
Dr TGH Muhammad Zainul Majdi, Lc, MA atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) lahir adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat 2 periode, masa jabatan 2008-2013 dan 2013-2018.
Pada periode pertama, pria kelahiran Pancor, Selong, 31 Mei 1972 ini didampingi oleh Wakil Gubernur Badrul Munir dan pada periode kedua didampingi oleh Wakil Gubernur Muhammad Amin.
Sebelumnya, TGB menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009 dari Partai Bulan Bintang yang membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan (Komisi X).
Di periode pertama pencalonnnya sebagai calon gubernur, TGB diusung PKS dan PBB, sementara di periode kedua diusung Partai Demokrat.
2. Alumni Universitas Al Azhar
TGB mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram (sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986.
Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991.
Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur'an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).
Kemudian pada tahun 1992, TGB berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. pada tahun 1996.
Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat Jayyid Jiddan.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, TGB melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.
Ia meraih gelar Doktor pada 2011.
3. Cucu Pahlawan Nasional
TGB adalah cucu dari Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) M. Zainuddin Abdul Madjid yang merupakan pahlawan nasional dari NTB.
“Kakek kemarin juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional pertama dan satu-satunya dari NTB."
"Penetapannya bersamaan dengan Laksamana Malahayati, pada November 2017. Yang keturunan Laksamana Malahayati sekarang tinggalnya di Mataram,” ujar TGH Zainul Majdi kepada Serambinews.com.
4. Soal sebutan Tuan Guru Bajang
Muhammad Zainul Majdi menceritakan tentang asal muasal dirinya dipanggil dengan nama Tuan Guru Bajang (TGB).
“Tuan Guru Bajang itu sebutan dari masyarakat. Tuan itu haji, guru itu yang mengajar,” ujarnya seperti dikutip TribunSolo.com dari Serambinews.com, Sabtu (3/3/2018).
“Jadi orang yang konsisten mengajar dalam jangka waktu tertentu dan dia sudah naik haji disebut Tuan Guru. Bajang itu untuk membedakan dengan Tuan Guru yang sudah tua,” imbuhnya.
Zainul Majdi menambahkan, panggilan Tuan Guru Bajang mulai dilekatkan kepada dirinya saat dia pulang dari Tanah Suci.
“Saat saya pulang dulu kan masih 20-an tahun, jadi dibandingkan dengan Tuan Guru yang sudah berusia 60-an tahun, maka saya bajang karena masih muda. Bukan bujang ya,” kata TGB disambut tawa hadirin.
Karena sebutan itu sudah menempel, lanjut Zainul Majdi, sampai sekarang pun dia masih tetap dipanggil Tuan Guru Bajang.
“Meski sudah tua tetap disebut Tuan Guru Bajang juga. Banyak yang bajang sekarang, tapi sebutan sudah melekat saja,” ujarnya.
5. Pernah Diperiksa KPK
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Agus Raharjo membenarkan, penyidiknya memeriksa Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Madji atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) beberapa waktu lalu.
Meski tak merinci pemeriksaan TGB atas perkara apa, namun ia memastikan perkara itu adalah perkara lama.
"Iya, itu kasus lama," ujar Agus ketika dijumpai di rumah dinas Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (28/5/2018) seperti dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
Ketika ditanya kembali apakah TGB diperiksa atas sebuah dugaan perkara saat dirinya menjabat sebagai Gubernur NTB, Agus menampiknya.
"Enggak, enggak. Enggak ada kaitannya," ujar Agus.
Agus juga mengatakan, tindak pidana dalam perkara yang membutuhkan keterangan TGB belum memiliki implikasi hukum.
Artinya, perkara di mana membutuhkan keterangan TGB belum sampai ke tahap penyidikan.
"Itu pasti masih di-pulbaket (pengumpulan bahan keterangan). Belum ada akibat hukumnya sama sekali," ujar Agus.
Diberitakan, Gubernur NTB Muhammad Zainul Madji diperiksa penyidik KPK selama satu jam di Markas Polda NTB.
TGB sendiri enggan mengungkapkan lebih detail atas perkara apa pemeriksaan terhadap dirinya itu.
"Itu proses klarifikasi, saya pikir dalam banyak hal. KPK akan melakukan klarifikasi terhadap informasi informasi atau masukan dari masyarakat," ujar Madji saat ditemui di Pendopo Gubernur Minggu (27/5/2018).
"Kami merespons dengan baik. Kita commited untuk mendukung penegakkan hukum, jadi begitu ya," lanjut TBG. (CC)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul https://wartakota.tribunnews.com/2020/05/08/ceramah-tuan-guru-bajang-allah-swt-menjamin-persediaan-pangan-sebagaimana-kisah-kisah-terdahulu?page=all