Berita NTT Terbaru

Di Kabupaten Kupang - NTT , Warga Netemnanu Selatan Heboh dengan Penemuan Mayat, INFO

Warga RT 05 / RW 03 Dusun I Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Rabu (10/2)  Pukul  18.00 Wita, heboh dengan  penemuan

Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
ilustrasi mayat 

Warga Netemnanu Selatan Heboh dengan Penemuan Mayat, Kamis (11/2)

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong

POS-KUPANG.COM I KUPANG---Warga RT 05 / RW 03 Dusun I Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Rabu (10/2)  Pukul  18.00 Wita, heboh dengan  penemuan Mayat.

Korban Maria Magdalena Nanis (50) warga  RT 05 / RW 03 Dusun I Desa Netemnanu Selatan Kecamatan Amfong Timur Kabupaten Kupang. Korban ditemukan tegantung menggunakan tali nilon warna biru yang terikat pada kayu plafon di pojok kamar rumahnya.

Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung S.H, S.I.K., M.Si menyampaikan hal ini melalui Paur Humas, AIPDA Randy Hidayat kepada Pos-Kupang, Kamis (11/2).

Dijelaskan Randy,  dalam kasus penemuan mayat korban Maria, yang menjadi saksi adalah  Bernadus Kuil (59) warga  RT 05 / RW 03 Dusun I Desa Netemnanu Selatan yang juga  Suami Korban dan
 Fransiska Kuil ( 14 ). 

Adapun kronologi kejadian, berawal pada Rabu tanggal 10 Februari 2021 sekitar pukul 16.00 Wita Suami korban  yang baru pulang ke rumah setelah mengikuti rapat musrembang di Desa tidak melihat Korban.

Karena tidak melihat Korban, Suami korban melanjutkan membersihkan rumput di halaman rumah dan dilanjutkan dengan memberi makan ternak ( kambing dan babi ) sekitar pukul 18.00 Wita.

Saat listrik menyala Suami korban melanjutkan dengan mengambil air di sumur milik Bapak Nahum Tanesib, selanjutnya memasak air di dapur.

"Setelah dari dapur Suami korban lalu masuk ke rumah yang terpisah dengan dapur, untuk mengecek apakah Korban sudah pulang atau belum. Setelah  masuk kamar, Suaminya mendapati Korban sudah tegantung menggunakan tali nilon warna biru yang terikat pada kayu plafon di pojok kamar," kata Randy.

Melihat  hal ini, suami korban  meminta tolong kepada tetangga untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Amfoang Timur.

Setelah menerima Laporan selanjutnya Kapolsek menghubungi pihak Medis Puskesmas Oepoli untuk bersama – sama mendatangi TKP guna melakukan Olah TKP dan Pemeriksaan Medis 

Sehubungan dengan situasi Pandemik aturan dari Puskesmas Oepoli dan atas perintah Kepala Puskemas Oepoli Bapak Abdon, korban hanya di periksa Luar saja dan tidak di perkenankkan di bawa ke Puskesmas Oepoli.

Adapun hasil pemeriksaan luar oleh Tim Medis terhadap korban,  tidak di temukan adanya tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban, hidung dan Mulut mengeluarkan darah serta air liur.

Pihak keluarga Korban yang diwakili oleh Suami menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak melanjutkan kasus tersebut serta membuat Surat Pernyataan penolakan autopsi.(*)

Di NTT - Abrasi Pantai Utara Hantam Pemukiman Warga Dua Desa di Sikka, Bupati Terjun ke Lokasi

Polres Malaka Siap Bubarkan Kumpulan Massa di Momen Imlek dan Valentine Day

 
 

ilustrasi mayat
ilustrasi mayat (net)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved