Berita Terkini Nasional

Pengurus Demokrat Buka-bukaan: Pertemuan Luhut Ngopi Biasa, Moeldoko Janjikan Uang Rp 100 Juta

Pengurus Partai Demokrat buka-bukaan mengungkap beda pertemuan Luhut Pandjaitan dan Moeldoko dengan kader Partai Demokrat.

Editor: Benny Dasman
Kolase Kompas.com
Selasa, 9 Februari 2021 22:15 zoom-inlihat fotoPengurus Partai Demokrat: Pertemuan Luhut Ngopi Biasa, Moeldoko Janjikan Uang Rp 100 Juta Kolase Kompas.com Satu lagi pengurus Partai Demokrat buka-bukaan mengungkap beda pertemuan Luhut Pandjaitan dan Moeldoko dengan kader Partai Demokrat. Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Pengurus Partai Demokrat: Pertemuan Luhut Ngopi Biasa, Moeldoko Janjikan Uang Rp 100 Juta, https://kaltim.tribunnews.com/2021/02/09/pengurus-partai-demokrat-pertemuan-luhut-ngopi-biasa-moeldoko-janjikan-uang-rp-100-juta?page=4. Editor: Syaiful Syafar 

Moeldoko Disarankan Datang Baik-baik ke SBY

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng menentang keras upaya Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko yang ingin mendongkel kepemimpinan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Andi menegaskan, Moeldoko tidak akan bisa menjadi Ketua Umum di Partai Demokrat karena bukan anggota.

"Dia (Moeldoko) ingin menjadi ketua umum, tapi nggak bisa karena bukan kader."

"Ketua umum itu harus punya kartu anggota," kata Andi, dikutip dari kanal Youtube Radio Smart FM, Sabtu (6/2/2021).

Menurut informasi yang diperoleh Andi, Moeldoko ingin menunggangi Demokrat untuk melancarkan aksinya menjadi bakal calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Namun, Andi menyebut upaya yang dilakukan oleh mantan Panglima TNI itu salah besar.

Seharusnya, lanjut Andi, Moeldoko bisa datang secara baik-baik kepada Susilo Bambang Yudhoyono tanpa perlu upaya kudeta.

"Kalau memang mau (didukung jadi Capres di Pilpres 2024) datang baik-baik ke Pak SBY."

"(Bilang) mau didukung untuk (Pilpres) 2024 kan begitu."

"Bahkan boleh datang ke partai mana saja minta didukung. Kalau melakukan begini (kudeta) kan pasti kita lawan," ungkap Andi.

Kendati tidak mungkin menjadi Ketua Umum, Andi menyebut kudeta yang dilakukan oleh Moeldoko tidak dibenarkan.

Sebab, kudeta itu merupakan bentuk peninggalan politik masa lalu yang seharusnya dikubur dalam-dalam.

"Persoalannya ini ada elemen kekuasaan, dia pikir dengan kekuasaan dan uang dia mau merecoki partai orang lain."

"Lalu terjadi pergolakan dan dia mau masuk ke situ, ini kan mekanisme orde baru dulu."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved