Berita Viral Terkini
HATI-HATI -TERNYATA yang Memiliki Kelaianan Jantung Lebih Berisiko Jika Bila Terkena Covid-19, INFO
Kelaianan Irama Jantung Lebih Berisiko Mengalami Gejala Berat Bila Terkena Covid-19 – Sama seperti penyakit jantung lainnya, penderita k
Namun ada juga yang mengalami pingsan, pusing (kleyengan) atau hampir mau pingsan, merasa lelah karena jantung berdenyut sangat lambat.
Bila mengalami hal-hal tersebut, walaupun merasa belum ada gejala yang bermakna, harus segera dilakukan pemeriksaan rekam jantung (EKG).
Walaupun EKG hanya mengukur rekaman sesaat.
Padahal pada gejala awal, seringkali aritmia tidak tertangkap dalam 24 jam.
Sehingga harus dikonsultasikan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Di masa pandemi ini, walaupun masih punya keluhan dianggap ringan jangan menunda ke rumah sakit.
“Jangan takut ke RS karena takut tertular Covid. RS telah melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga risiko tertular Covid sebenarnya sama saja dengan di tempat lain. Apalagi bila sudah ada komorbid penyakit jantung termasuk aritmia justru berisiko mengalami gejala berat. Sehingga aritmia harus terkontrol,” katanya.
Kelainan irama jantung adalah sebuah keadaan di mana jantung berdenyut tidak sesuai seharusnya.
Denyut jantung seharusnya teratur.
Kalau ada ketidakteraturan masih dalam variasi normal.
Dokter Dicky mengatakan, denyut nadi yang normal antara 50-90 per menit dalam keadaan istirahat.
Bila sedang aktivitas seperti lari bila meningkat menjadi 150 per menit masih normal.
Sebaliknya bila tidak melakukan sesuatu tapi denyut jantung mencapai lebih dari 100 per menit sudah dianggap tidak normal.
Begitu juga ketika terlalu lambat, dibawah 40 per menit dianggap tidak normal.
Penyebab adanya gangguan irama jantung ini sangat beragam. Bisa dari genetik, berbagai sindrom kelainan bawaan, akibat pengaruh lingkungan seperti terpapar obat/racun atau virus.
