Blasius Wula Pasrah Kalau Rumahnya Akan Roboh dan Disapu Banjir

Blasius Wula, warga RT 05, Dusun Tana Li, Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka mengaku pasrah kalau rumahnya roboh

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Aris Ninu
Bencana banjir di Desa Bhera, Kecamatan Mego, Sikka 

POS-KUPANG.COM | MAUMERE-Blasius Wula, warga RT 05, Dusun Tana Li, Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka mengaku pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa kalau rumahnya akan roboh diterjang banjir.

Saat inu, Blasius mengaku turap bagian belakang rumahnya sudah dibawa banjir dan bagian belakangnya tidak ada penahan.

Jika hujan terus maka rumahnya pasti ambruk.

Bupati Malaka Minta Pers Terus Menggugah Warga Mencegah Penyebaran Covid-19

Ia pun berharap pemerintah bisa secepatnya membangun bronjong.

Kepada wartawan di Desa Bhera, Selasa (9/2/2021) siang, Blasius menjelaskan, kalau saat banjir, Senin (8/2/2021) sore ia sedang berada di Maumere.

Begitu tiba di rumahnya turap di belakang rumahnya sudah roboh dan dibawa banjir.

Sejak PPKM Jilid 1 TransMart Kupang Tutup Wahan Bermain

Saat ini bagian belakang rumahnya sudah tidak ada penahan dan nyaris roboh.

"Kami tunggu saja kalau diminta mengungsi maka kami siap.Tetapi kami mau tinggal di mana.Kalau pemerintah siap rumah kami siap.Kami tunggu saja," kata Blasius.

Sementara itu, Kades Bhera, Simon Wara ketika ditemui mengaku pemerintah desa sudah meminta warga yang rumahnya terancam bisa pindah ke rumah warga yang aman.

"Kami sudah imbau kalau masih terua hujan maka mereka harus mengungsi sementara. Semua barang berharga bisa diamankan dulu," papar Kades Simon.

Untuk diketahui, banjir di Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Mego, Kabupaten Sikka sungguh menakutkan warga, Senin (8/2/2021) sore.

Pasalnya, banjir kiriman dari perbukitan Mego Wawo langsung melebar dan mengancam pemukiman warga di bantaran kali.

Di mana ada empat dusun yang rumahnya terancam.

"Banjir kali ini di DAS Lowo Mego sangat menakutkan. Banjir tanggal 17 Januari 2021 tidak seberapa tapi kali ini dua kali lipat. Banjir merusak persawahan belasan hektar dari Ratekalo sampai Kali Wajo.Selain sawah, ada 10 rumah warga mulai dikikis air dan tinggal beberapa meter rumah warga ambruk," kata Kades Bhera, Simon Wara

kepada wartawan di Lekebai, Selasa (9/2/2021) siang.

Ia menjelaskan, saat ini banjir masih terus mengkuatirkan warga. Jika di daerah perbukitan hujan maka dampaknya akan banjir di DAS Lowo Mego," kata Kades Simon.

Ia mengaku penanganan menyelamatkan pemukiman warga harus segera dibangun turap sehingga warga bisa aman.

"Kalau tidak maka pemukiman warga bisa roboh dan disapu banjir," ujar Kades Simon.

Disaksikan wartawan bencana banjir di Bhera telah memporak-porandakan persawahan warga dan pemukiman warga.

Sawah warga dipenuhi lumpur dan batu.

Semua sawah siap panen tampak rata dengan tanah.

Hingga kini, tidak ada aktivitas warga di lokasi kejadian pasca banjir.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved