Terkini Nasional
Eks Sekjen FPI Munarman Marah dan Meradang Ditanya ISIS di Makassar: Jangan Memancing Ya, Bahaya!
Amarah orang dekat Habib Rizieq Shihab tersebut saat wawancara dengan iNews soal tuduhan hadir saat baiat ISIS di Makassar tahun 2015 lalu
POS KUPANG, COM - Masih ingat dengan Munarman, mantan Sekjen FPI?
Baru-baru ini dia marah besar saat sedang diwawancarai oleh presenter televisi.
Amarah orang dekat Habib Rizieq Shihab tersebut saat wawancara dengan iNews soal tuduhan hadir saat baiat ISIS di Makassar tahun 2015 lalu.
"Saya kasihan kalau hanya untuk menangkap saya dan memfitnah FPI harus orang lain ditangkap yang jumlahnya 70 orang dengan peristiwa yang sudah lama berlalu 5 tahun lalu," kata Munarman.
Namun di sela penjelasannya, Munarman meminta presenter tidak memotong pembicarannya.
Awalnya, Munarman dimintai klarifikasi soal kehadirannya di markas FPI Makassar pada tahun 2015 lalu. Munarman disebut hadir dalam acara FPI untuk berbaiat kepada ISIS.
Munarman kemudian memberikan penjelasan.
Tak lama, ucapan Munarman dipotong presenter dan ditanya apakah benar hadir di acara tersebut.
"Berarti Anda tak hadir di acara itu Pak Munarman?" tanya sang host.
“Sebentar, saya belum jelaskan secara utuh nih mba. Jangan dipotong-potong. Kalau dipotong-potong saya berhenti aja ini,” ancam Munarman.
Munarman kemudian dipersilahkan untuk melanjutkan penjelasannya.
Tak lama, ucapan Munarman kembali dipotong karena dianggap sudah terlalu lama.
“Saya belum selesai nih,” protes Munarman.
Presenter lantas meminta Munarman agar mempersingkat penjelasannya karena durasi waktu terbatas.
Munarman menegaskan bahwa penjelasannya tidak bisa dipersingkat.
Ia ingin memberikan penjelasan yang utuh.
"Kehadiran saya di Makassar itu dalam rangka sebagai narasumber karena diundang karena diundangn pengurus FPI Makassar saat itu karena seminar. Anda jangan memancing kemarahan saya," kata Munarman.
“Anda jangan memancing kemarahan saya mba, nanti bahaya. Anda jangan mancing-mancing. Jadi saya mau jelaskan fakta, jangan dipotong-potong,” kata Munarman.
“Saya bertanya pak, mohon maaf,” jawab presenter iNews.
“Katanya mau baik-baik memberikan kesempatan kepada saya untuk mengklarifikasi. Kalau begini caranya ini propaganda namanya iNews ini,” jelas Munarman.
Presenter iNews lantas menjawab bahwa pihaknya hanya ingin melakukan konfirmasi.
“Saya mau menjawab, jangan dipotong-potong. Jangan jawaban saya belum selesai sudah dipotong, dipindahkan ke isu lain,” kata Munarman.
“Saya mau panjang lebar ini menjelaskan biar adil gitu lho. Selama ini saya diam,” kata Munarman.
Siapa sebenarnya sosok Munarman?
Berikut profil dan biodata Munarman yang dirangkum Surya.co.id dari berbagai sumber.
Munarman, SH. lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 16 September 1968.
Munarman adalah juru bicara FPI, advokat, mantan aktivis HAM, mantan ketua umum YLBHI dan beralih menjadi Panglima Komando Laskar Islam, kelompok FPI.
Keluarga
Munarman lahir dan besar di Palembang dan merupakan anak ke enam dari 11 bersaudara.
Munarman adalah anak pasangan seorang pensiunan guru sekolah Ra, H. Hamid. Munarman dan Ny Nurjanah.
Pada tahun 1996 Munarman menikah dengan Ana Noviana dan menetap di Palembang.
Sekretaris Umum DPP FPI Munarman (Tangkap Layar YouTube Channel Tribun Solo Official)
Dari pernikahan ini Munarman dikaruniai tiga anak yaitu Rio Mohammad Alfarez, Rinaldo Mohammad Montazeri dan yang terakhir lahir pada bulan September 2008.
Munarman dan keluarganya hidup terpisah dengan pertemuan teratur pada akhir pekan hingga kepindahannya ke Jakarta pada tahun 2000, sebelumnya keluarganya tinggal bersama keluarga Munarman di Palembang.
Keluarganya kemudian ikut pindah ke Jakarta saat anak-anaknya mulai masuk TK.
Karir
Karier Munarman dimulai saat ia bergabung dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Palembang sebagai sukarelawan pada tahun 1995, kemudian dipromosikan sebagai Kepala Operasional organisasi yang sama pada tahun 1997.
Kemudian ia beralih menjadi Koordinator Kontras Aceh pada tahun 1999-2000 dan tinggal disana.
Karier ini berlanjut hingga ia menduduki posisi Koordinator Badan Pekerja Kontras dimana ia kemudia berelokasi ke Jakarta dari Aceh.
Pada bulan September 2002, Munarman terpilih sebagai Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) setelah YLBHI mengalami kekosongan kepemimpinan selama sembilan bulan.
Melansir Kompas.com dengan judul "Siapakah Munarman?",
Dari keterangan beberapa teman, Minat Munarman pada gerakan Islam bermula saat ia menjadi anggota Tim Pengacara Abu Bakar Ba'asyir tahun 2002.
Selepas tidak mendampingi Ba'asyir, Munarman mulai dekat dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dari HTI, Munarman mulai mengenal sejumlah tokoh Islam garis keras, termasuk Ketua FPI Habib Rizieq Shihab.
Dia lantas mendirikan An Nashr Institute.
Dilaporkan ke Polisi
Melansir Kompas.com berjudul Sebut 6 Laskar FPI yang Tewas Tak Bawa Senpi, Sekum FPI Munarman Dilaporkan,
Ketua Barisan Ksatria Nusantara Zainal Arifin melaporkan Sekretaris Umum (Sekum) Ormas Front Pembela Islam (FPI) Munarman ke Polda Metro Jaya pada Senin (21/12/2020).
Pelaporan dengan Nomor LP/7557/XII/YAN 2.5/2020/SPKT PMJ itu dibuat berkaitan dengan enam anggota laskar FPI yang ditembak mati polisi.
Zainal mengatakan, Munarman diduga telah melakukan penghasutan dengan menyebut enam anggota laskar FPI tidak membawa senjata api saat insiden dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50.
"Keterangan Munarman yang mengatakan bahwa yang meninggal tidak membawa senjata, yang meninggal tidak melawan aparat maka itu harus dibuktikan dengan hukum. Bahaya berbohong dan adu domba itu luar biasa. Bahwa fitnah itu lebih besar dampaknya daripada pembunuhan," ujar Zainal, Senin (21/12/2020).
Di Mata Najwa, Sekretaris FPI Munarman Dibantah Jendpol Eks Kapolda Sulsel Anton Charliyan (YouTube Najwa Shihab)
Menurut Zainal, berduka atau prihatin terhadap kasus yang dialami enam anggota laskar FPI itu diperbolehkan, tetapi tidak menjustifikasi yang dapat menimbulkan kekisruhan.
"Itu kalau disampaikan terus-menerus narasi dibangun itu bisa akibatkan adu domba, perpecahan anak bangsa. Contohnya kemarin ada yang mau penggal kepala Kapolda, ada yang sebut polisi dajal, belum lagi demo-demo membawa senjata tajam," katanya.
Zainal mengatakan, dia sudah menyertakan barang bukti berupa hasil tangkapan layar dan flash disk saat membuat laporan itu.
Pelaporan itu dibuat dengan harapan dapat membuat rasa aman dan nyaman bagi masyarakat guna menghindari perpecahan.
"Dalam rangka kita ingin menjaga keutuhan bangsa yang selama ini hiruk pikuk membuat masyarakat cemas, mencekam.
Sekaligus kita dalam rangka menjaga kelangsungan negara Republik Indonesia yang hanya berdasarkan Pancasila dan UUD.
Oleh karena itu, pada hari ini kami dengan tegas meminta aparat penegak hukum, Polda Metro Jaya untuk menangkap Saudara Munarman," ucap Zainal.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Munarman Marah Besar, Mengancam saat Wawancara Soal ISIS Makassar, Siapa Eks Sekjen FPI Sebenarnya?
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Ingat Munarman? Eks Sekjen FPI Marah Besar Ditanya ISIS di Makassar: Jangan Memancing, Bahaya, https://manado.tribunnews.com/2021/02/08/ingat-munarman-eks-sekjen-fpi-marah-besar-ditanya-isis-di-makassar-jangan-memancing-bahaya?page=4