Berita Internasional

Ambisi Kaisar Mencari Kehidupan Abadi, Korbankan 6.000 Perawan, Apes Malah Jumpa Malaikat Kematian

Kaisar ini bahkan sampai rela mengorbankan 6.000 wanita yang masih perawan demi dapat memenuhi impiannya tersebut.

Editor: Benny Dasman
Istimewa
Senin, 8 Februari 2021 08:35 zoom-inlihat fotoAmbisi Kaisar Mencari Kehidupan Abadi, Hingga Korbankan 6.000 Wanita, Akhirnya Meninggal Tragis amazingthingsintheworld.com Ilustrasi Qin Shi Huang Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Ambisi Kaisar Mencari Kehidupan Abadi, Hingga Korbankan 6.000 Wanita, Akhirnya Meninggal Tragis, https://manado.tribunnews.com/2021/02/08/ambisi-kaisar-mencari-kehidupan-abadi-hingga-korbankan-6000-wanita-akhirnya-meninggal-tragis?page=4. Editor: Finneke Wolajan 

Namanya adalah Xu Fu.

Dia berjanji bahwa obat mujarab itu berada di Pegunungan Penglai, rumah dari 8 orang yang hidupnya abadi dan jalan menuju dewa.

Namun menurut Xu Fu, 8 orang yang hidup abadi ini akan menuntut syarat dengan pengorbanan 6000 perawan untuk mendapatkan ramuan ajaib itu.

Raja pun bersusah payah memenuhi keinginan si penipu dan memberinya 6000 perawan.

Begitu XU Fu berlayar dengan ribuan perawan yang diberikan oleh Kaisar, dia tidak pernah kembali.

Cerita ini dianggap benar karena di pulau Shifu kaisar mengukir kata-kata "tiba di FU dan mengukir batu" yang masih bisa dilihat hingga hari ini.

Ketika Qin Shi Huang yakin bahwa dia sedang dalam perjalanan untuk menjadi dewa yang hidup abadi, dia menolak gelar lamanya "raja" dan mengadopsi gelar baru yang disebut "Huangdi" yang secara kasar diterjemahkan sebagai dewa.

Dia juga membuat aturan resmi bahwa setiap orang China harus menyebut diri mereka "WO" yang berarti "tubuh yang tidak berharga".

Semua bangsawan harus membungkuk kepadanya.

Namun sayangnya Kaisar harus tetap hidup sampai Xu Fu benar-benar kembali membawa ramuan hidup abadinya.

Saingannya Zhang Liang, ingin Qin Shi Huang mati dan merencanakan pembunuhan dengan menjatuhkan beban seberat 72,5 kg dari atas bukit dan menjatuhkannya di kereta kerajaan yang menewaskan semua orang yang ada di dalam.

Upayanya gagal karena kaisar tidak duduk di belakang kereta.

Zhang Liang melarikan diri dengan bantuan orang kuatnya, Gan Ba.

Pada tahun-tahun berikutnya, dia berhenti untuk keluar sepenuhnya dan menciptakan terowongan labirin untuk agar pergerakannya bebas dan aman.

Terowongan ini terhubung ke tempat kerajaan dan panjangnya sekitar satu mil.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved