ABG Cantik 14 Tahun Ditemukan di Gudang, Diduga Bakal Dijual untuk Prostitusi Online,4 Orang Dibekuk
Prostitusi online masih saja marak di tengah masyarakat. Padahal polisi sudah bekerja maksimal menjaring para mucikari yang menjual wanita-wanita cant
ABG Cantik 14 Tahun Ditemukan di Gudang, Diduga Bakal Dijual untuk Prostitusi Online, 4 Orang Dibekuk
POS KUPANG.COM -- Prostitusi online masih saja marak di tengah masyarakat. Padahal polisi sudah bekerja maksimal menjaring para mucikari yang menjual wanita-wanita cantik termasuk artis untuk para pria hidung belang
Bahkan, prostitusi online juga menyasar anak baru gede atau ABG menjadi korban
Warga dihebohkan akan penemuan anak usia 14 tahun di gudang, pada Senin (8/2/2021) dini hari.
Diduga, anak usia 14 tahun di gudang sebuah wisma di Jalan Gunung Bawakaraeng, Makassar itu hendak dijual untuk prostitusi online
Dugaan prostitusi online anak di bawah umur semakin terendus saat polisi menangkap empat orang pelaku, dua diantaranya perempuan.
• Dul Jaelani dan Tisa Biani Menikah?Cincin Melingkar di Jari, Putra Bungsi Ahmad Dhani ucap Bismilah
• Acara Resepsi Nikah Kacau,Pengantin Pria Tendang Wajah Istri Disaksikan Tamu Undangan,Ini Masalahnya
• Gading Marten Beri Dukungan Pada Istri yang Selingku, Gisel: Saya Bersyukur, Mas Gading Luar Biasa
• Stefan William Bikin Celine Evangelista Menangis Lihat Video Kejutan Suami untuk Natasha Wilona
Para pelaku dugaan kuat jual anak di bawah umur untuk praktik prostitusi online tersebut antara lain M (32), IM (19), T (18), serta AN (21).
Pengungkapan dugaan kasus prostitusi anak di bawah umur ini dilakukan tim Penindakan Gangguan Kamtibmas (Penikam) Polrestabes Makassar
Pengungkapan ini setelah salah satu orang tua korban mendatangi pihaknya yang sedang berpatroli di sekitaran lokasi.
Pria itu melaporkan, anaknya yang berinisial N (14) minggat dari rumah dan diduga ada di dalam wisma tersebut.
"Orangtuanya bertemu dengan kami saat patroli bahwa anaknya ada di wisma"
"Sehingga kami ke wisma tersebut," kata Komandan Tim Penikam Polrestabes Makassar Iptu Arif Muda, Senin (8/2/2021).
Arif Muda mengatakan, saat polisi memasuki wisma tersebut, N bersama 4 orang lainnya tidak berada di kamar.
Setelah melakukan penelusuran, mereka akhirnya ditemukan di gudang wisma tersebut.
Dari keterangan ayah N, anaknya tersebut sudah minggat dari rumahnya yang berada di Kabupaten Maros selama 3 minggu.
Dia curiga anaknya telah dijual oleh salah satu pelaku sehingga melaporkan hal ini ke polisi.
"Keberatan salah satu rekannya telah menjual anaknya. Selama ini orangtuanya tidak mengetahui apa yang dilakukan anaknya selama berada di luar rumah," kata Arif.
Saat ini, N bersama keempat orang yang diamankan masih diperiksa di Polrestabes Makassar untuk mendalami peran masing-masing.
Prostitusi Online Anak di Bawah Umur Tarif Rp 6 Juta Sekali Kencan, di Tanjung Priok
Satreskrim Polsek Tanjung Priok membongkar praktik prostitusi online yang melibatkan anak dibawah umur.
Satu orang muncikari berinisial R (20) berhasil diamankan.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Paksi Eka Saputra mengatakan pihaknya membongkar praktik prostitusi itu setelah mendapatkan laporkan dari masyarakat mengenai adanya prostitusi online.
Setelah dilakukan penyelidikan, pihaknya bergegas langsung melakukan penangkapan dan berhasil amankan satu muncikari dan empat gadis di bawah umur berinisial D (17), F (15), A (15), dan AR (15).
"Kami membongkar kasus prostitusi di bawah umur. Tadi malam kami mengamankan empat orang korban perempuan di bawah umur," kata Paksi Eka Saputra, Selasa (26/1/2021).
Satu muncikari dan empat gadis di bawah umur ini diamankan di salah satu hotel di wilayah Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (25/1/2021).
Setelah mengamankan semuanya, selanjutnya mereka dibawa ke Polsek Tanjung Priok untuk pemeriksaan.
Berdasarkan keterangan pelaku yang sekaligus merupakan muncikari, gadis yang masih berusia belia itu di jajakan ke lelaku hidung belang dengan harga Rp1,5 juta hingga Rp6 juta untuk sekali kencan.
"Biasanya paling kecil Rp1,5 juta, paling gede Rp5 juta sampai Rp6 juta," kata Rama.
Dikatakan Ram, ia mengaku hanya perantara untuk menyajikan gadis gadis dibawah umur yang siap melayani para hidung belang. Dirinya pun biasanya mendapatkan imbalan sebesar Rp. 1,2 juta.
"Saya kaya cuma kaya perantara doang, tapi bukan aku hanya arahin. Mintanya kaya gitu yang di bawah umur. Saya dapetnya 1,2 dari mereka," katanya.
Dikatakan Rama, proses perekrutan para remaja tersebut, dilakukan dari mulut ke mulut melalui media sosial.
Biasanya ia diminta menyediakan gadis-gadis belia untuk memuaskan hasrat lelaki hidung belang.
"Teman suka nanyain, ada nggak (PSK). Itu bukan dari saya, tapi dari teman. Terus saya jalanin aja, udah gitu aja," ucapnya.
Prostitusi di Puncak Bogor
Terungkap fakta-fakta praktik prostitusi di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Diketahui, praktik protistusi kawasan Puncak tersebut terbilang sangat terkenal di kalangan masyarakat.
Para PSK kawasan Puncak Bogor ini, kebanyakan dihadiri PSK berusia remaja, hingga PSK Timur Tengah.
Tak sedikit sejumlah pria hidung belang menjajakan nafsu birahinya ke para PSK Kawasan Puncak Bogor.
Menjamurnya hotel dan villa Kawasan Puncak, membuat para PSK leluasa layani pria-pria hidung belang.
Demi kebutuhan hidup sehari-harinya, jasa para PSK Kawasan Puncak itu pun meraup keuntungan banyak.
Pada era tahun 90-an, sebuah lokalisasi PSK Gang Semen, kawasan Cibogo, Megamendung, ini menjadi tenar.
Dikenal dengan sebutan Gang Semen, lantaran jalan masuk tersebut diketahui terbuat daru pluran semen.
Bahkan, ada juga yang menyebutkan apabila di kawasan tersebut dulunya merupakan pabrik semen merah.
Sehingga dinamai Gang Semen.
Komplek Gang Semen itu bangunan rumah tinggal dibuat bertingkat dan berdempetan dan berhadapan.
Bila diibaratkan seperti komplek ruko.
Bagi pendatang baru untuk masuk ke lokalisasi tersebut agak ribet.
Sebab, penjaga keamanan berpakaian preman dengan garang menanyakan keperluan pengunjung.
Maklum takut ada petugas yang menyamar.
Berbeda dengan pelanggan.
Mereka dapat langsung masuk dan disambut para PSK yang rata-rata sudah berdiri di tempat mereka bekerja.
Para PSK tersebut berasal dari Cianjur, Sukabumi, Kuningan dan Indramayu.
Ada yang berusia remaja, muda sekira 20 tahunan ke atas dan berumur 30 tahunan.
Jika tidak salah tarif PSK tersebut berkisar minimal Rp 500.000 lebih.
Nilainya cukup besar pada tahun 90-an hingga tahun 2000-an.
Di lokaslisasi terbesar di Kabupaten Bogor itu juga terdapat sejumlah hotel yang dipergunakan untuk lampiaskan hawa nafsu.
Pada tahun 2009 lokalisasi Gang Semen ditutup oleh Bupati Bogor, Rachmat Yasin.
Meski demikian disebutkan bahwa para PSK tersebut ada yang pindah ke Gang Sempit dan Gang Bengkel.
Selain itu ada juga yang bekerja sendiri dengan memanfaatkan warga setempat mencarikan pelanggan.
Kembali Ditangkap
Penangkapan PSK di kawasan Puncak sering dilakukan.
Baik itu dari Polres Bogor dan Satpol PP Kabupaten Bogor.
Baru-baru ini Polres Bogor menangkap 4 PSK yang sedang melayani pria hidung belang di Vila Megamendung, Kabupaten Bogor.
Dalam penggerebekan di Vila RMI ke 4 PSK tersebut adalah LL (17 ), SH (24 ), R (20 ), IM (21), dan DPS (31).
Kemudian mucikari beinisial NO (35 ) dan penjaga vila berinisial LS (33).
Untuk short time, tarif PSK tersebut Rp 500.000
Sedangkan NO dan LS masing-masing mendapat keuntungan Rp 100.000,- dari setiap orangnya.
Sementara PSK mendapat Rp 300.000.
“Pelaku NO sebagai mucikari mendapat pesanan dari LS sebagai karyawan penginapan tersebut"
"LS sendiri menawarkan kepada penyewa vila yang memesan kamar mengunakan aplikasi Red Doorz,” kata Kapolres Bogor, AKBP Harun.
Paket Kawin Kontrak
Pelayanan jasa seks komersial di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor mengalami inovasi.
Para muncikari yang disebut mamih mempekerjakan anak asuhnya atau PSK dengan layanan paket.
Layanan paket tersebut mulai berkembang di tahun 2014.
Layanan paket itu berupa paket kawin kontrak selama sepekan atau lebih dan short time.
Untuk paket kawin kontrak tarifnya di atas 5 juta. Sedangkan short time Rp 500.000.
PSK yang mendapatkan paket kawin kontrak dapat dibawa atau diberikan tempat menetap.
Jika pelanggan menyukai wanitanya, maka durasi kontraknya bisa lama.
Ada yang dibelikan motor dan perhiasan.
Asal Timur Tengah
PSK di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, tak hanya dari Cianjur, Sukabumi, Kuningan, dan Indramayu.
Melainkan ada juga PSK Timur Tengah.
Mereka itu disebut PSK Maroko.
Usianya juga muda.
Dari usia 20 tahun hingga 30 tahun.
Tapi, tarifnya sangat mahal.
Sekitar Rp 5-6 juta per malam.
Tarifnya mahal dinilai wajar lantaran parasnya yang cantik.
Mereka umum melayani wisatawan asing yang datang ke Puncak.
Tentunya juga untuk dapat merasakan layanan PSK Maroko tidaklah mudah.
Sebab, banyak pintu yang harus dilalui.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anak Usia 14 Tahun Ditemukan di Gudang, Diduga Bakal Dijual untuk Prostitusi Online, 4 Orang Dibekuk, https://wartakota.tribunnews.com/2021/02/08/anak-usia-14-tahun-ditemukan-di-gudang-diduga-bakal-dijual-untuk-prostitusi-online-4-orang-dibekuk?page=all.