9 Ton Sampah Medis RSUD Soe Menumpuk Di TPA Noinbila, Begini Alasannya
dikirim ke Kupang untuk dimusnahkan, namun hal itu urung dilakukan menyusul pemutusan kerjasama dengan PT Semen Kupang.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
9 Ton Sampah Medis RSUD Soe Menumpuk Di TPA Noinbila, Begini Alasannya
POS-KUPANG. COM | SOE -- Kurang lebih 9 ton sampah medis RSUD Soe menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan sejak bulan Januari lalu.
Sampah Medis ini, seharusnya sudah dikirim ke Kupang untuk dimusnahkan, namun hal itu urung dilakukan menyusul pemutusan kerjasama dengan PT Semen Kupang.
Untuk diketahui, selama ini pihak manajemen RSUD Soe bekerja sama dengan PT Semen Kupang terkait pemusnahan sampah medis. Sampah medis dari RSUD Soe yang ditampung sementara di TPA Noinbila akan ditimbang lalu diangkut ke Kupang guna dibakar menggunakan mesin Incinerator.
Namun terhitung Januari 2021 Gubernur NTT, Viktor Laiskodat telah mengeluarkan instruksi untuk memutus kerjasama tersebut. Seluruh sampah medis oleh Gubernur, diarahkan untuk dimusnahkan di BLHD Propinsi NTT.
Namun yang menjadi kendala hingga saat ini BLHD Propinsi NTT belum mengantongi ijin untuk pemusnahan sampah medis dari Kementerian Lingkungan Hidup.
"Gudang khusus untuk penyimpanan sampah medis di TPA Noinbila sudah penuh dengan sampah medis. Namun belum bisa kita kirim ke Kupang karena di BLHD Propinsi NTT juga belum mengantongi ijin dari kementerian untuk memusnahkan sampah medis," ungkap KTU RSUD Soe, Richard Serang kepada POS-KUPANG. COM, Jumat (5/2/2021).
Melihat kondisi gudang penyimpanan sampah medis yang sudah penuh lanjut Richard, dirinya akan segera berkoordinasi dengan Bupati TTS terkait pemusnahan sampah tersebut.
Langkah alternatif yang bisa dilakukan untuk memusnahkan Sampah tersebut adalah dengan menggali lubang lalu menguburkan sampah medis tersebut. Namun tentunya butuh waktu yang lama hingga sampah medis tersebut bisa terurai menjadi tanah.
"Kita akan segera berkoordinasi dengan Pak Bupati terkait masalah sampah medis. Pasalnya gudang penyimpanan kita juga sudah penuh. Sampah medis ini tidak bisa digabungkan dengan sampah rumah tangga," ujarnya.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD TTS, Marthen Tualaka mendorong pihak Propinsi NTT dalam hal ini BLHD untuk segera mengurus ijin sehingga proses pemusnahan sampah medis bisa secepatnya dilakukan. Pasalnya saat ini sampah medis di TPA Noinbila sudah memenuhi gudang penyimpanan.
• Personel Satgas Pamtas Yonif RK 744/SYB Bagi Masker Untuk Warga
• Anggota Kodim Ngada dan Polres Nagekeo Gelar Olahraga Bersama, Ini Tujuannya
"Seharusnya sebelum mengalihkan urusan pemusnahan sampah medis dari PT Semen Kupang ke BLHD Propinsi NTT, Pemprov harus lebih dahulu memastikan segala urusan administrasi termaksud ijinnya sudah beres. Jangan seperti ini, akibatnya sampah medis menjadi menumpuk di gudang penyimpanan. Kita berharap BLHD Propinsi NTT bisa secepatnya mengurus ijin untuk pemusnahan sampah medis," sebutnya. (Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota)