Berita Papua Terkini

Kisah Kopassus Dikirim ke Hutan Papua untuk Pertempuran, Tidur di Antara Mayat Selama Lima Hari 

Kisah Kopassus Dikirim ke Hutan Papua untuk Pertempuran, Tidur di Antara Mayat Selama Lima Hari 

Editor: Gordy Donofan
(Kolase Wikipedia dan militermeter.com)
Pasukan Batalyon 707 Korea Selatan (kiri) dan Kopassus (kanan) 

Kopassus yang waktu itu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), bertempur melawan tentara Belanda.

Kisah nyata anggota RPKAD ini terjadi saat Operasi Trikora atau Tri Komando Rakyat di Papua.

Agus luka parah

Saat Letda Agus Hernoto yang kondisi luka parah ditangkap.

Anggota RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat, sekarang bernama Kopassus) PU II Pardjo ternyata masih hidup.

Kondisi Pardjo sangat parah, tak bisa bergerak jauh.

Ia harus bertahan hidup di antara jenazah teman-temannya yang menjadi korban penyergapan musuh.

Selama lima hari, Pardjo tidur di antara jenazah.

Tak ada obat-obatan dan makanan yang bisa digunakanannya.

Saat itu, memang Pemerintah Republik Indonesia melakukan Operasi Trikora.

Pemerintah menggabungkan wilayah Papua bagian barat (merebut kembali Irian Barat) melalui langkah diplomasi dan militer dan operasi rahasia militer.

Satu di antara yang dilakukan dengan infiltrasi militer Indonesia melalui Operasi Banteng I.

Operasi itu melibatkan personel Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang saat ini bernama Paskhas dan RPKAD yang (Kopassus).

Gabungan Kopassus dan Paskhas itu diterjunkan di tengah hutan belantara di Irian Barat.

Mereka masuk wilayah pertahanan Belanda dan mengacaukan konsentrasi pasukan musuh.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved