KBM di Sumba Timur Masih Tetap dari Rumah

Kegiatan belajar dan mengajar ( KBM) di Kabupaten Sumba Timur hingga saat ini masih tetap dilakukan dari rumah

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru
Kepala Dinas Pendidikan Sumba Timur Ir. Yunus D. Wulang, M.Si 

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Kegiatan belajar dan mengajar ( KBM) di Kabupaten Sumba Timur hingga saat ini masih tetap dilakukan dari rumah atau dikenal sebutan belajar dari rumah ( BDR). BDR ini belum diketahui sampai kapan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Timur, Ir. Yunus Wulang, M. Si saat ditemui di Aula Setda Sumba Timur, Jumat (5/2/2021).

Menurut Yunus, pada akhir tahun lalu sudah direncanakan bahwa proses belajar mengajar di tahun 2021 atau pada semester genap ini dilakukan secara tatap muka, terutama bagi wilayah zona hijau.

Batu Besar Hadang Jalan Bola-Hale, Kendaraan Tidak Bisa Melintas

"Kita dapat aturan bahwa pada semester genap proses belajar mengajar di zona hijau bisa tatap muka kecuali wilayah zona merah. Selain aturan itu, ada juga Instruksi gubernur yang menegaskan proses belajar mengajar dengan sistem tatap muka," kata Yunus.

Dijelaskan, selain itu ada juga Surya dari Kadis Pendidikan NTT. Karena itu, merujuk pada aturan tersebut, pihaknya menyurati Bupati Sumba Timur dalam rangka meminta izin pelaksanaan belajar tatap muka.

Alat Pembakar Rusak, Sampah Medis Menumpuk Di RST Wirasakti Kupang

"Kita sudah ajukan surat ke bapak Bupati untuk meminta izin agar pelaksanaan belajar mengajar tatap muka di kecamatan-kecamatan yang zona hijau. Namun, dalam perkembangan dan dari kasus Covid-19 di Sumba Timur meningkat," katanya.

Melihat kasus positif Covid-19 di Sumba Timur yang terus meningkat sejak awal tahun 2021, maka Bupati mengeluarkan surat agar pelaksanaan belajar tatap muka menunggu hingga kasus tersebut tidak ada atau sampai zona hijau.

Terkait pembelajaran dari rumah, ia mengatakan, dengan BDR itu bukan berarti sekolah-sekolah libur, melainkan proses KBM tetap berjalan dengan sistem penugasan online dan juga belajar mandiri.

"Kita minta guru agar beri penugasan bagi siswa dan ada juga titik BDR sehingga ada guru yang melakukan pendampingan. Kami juga surati ke sekolah-sekolah bahwa BDR itu anak sekolah tidak libur, siswa lakukan belajar mandiri tapi harus ada penugasan dari guru," ujarnya.

Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si mengatakan, belum mengizinkan sekolah di wilayah itu untuk melakukan KBM secara tatap muka langsung.

Alasannya, bahwa sampai saat ini kasus positif Covid-19 di Sumba Timur masih terus terjadi.
Menurut Gidion, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur belum mengizinkan sekolah tatap muka di tahun baru ini, karena masih terjadi kasus yang cukup tinggi.

"Sampai sekarang belum ada sekolah yang kita izinkan untuk belajar tatap muka," kata Gidion.

Dijelaskan, semua satuan pendidikan di Sumba Timur masih melakukan KBM secara daring atau BDR. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved